Cerita Adib Satu-satunya Penghulu Nikah di Kecamatan Magersari Mojokerto: Pergi Subuh Pulang Malam
Adib harus bekerja ekstra apalagi saat musim kawin yang sampai puluhan pernikahan dalam satu hari itu.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - H Muhammad Adib (50) menjadi satu-satunya penghulu nikah di Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Jawa Timur.
Karena hanya seorang diri, Adib harus bekerja ekstra apalagi saat musim kawin yang sampai puluhan pernikahan dalam satu hari itu.
Baca juga: Sosok Kepala KUA Lowokwaru, Anas Fauzi, Penghulu yang Videonya saat Beri Pesan Pernikahan Viral
Ketika musim kawin tiba, Adib berangkat dari rumah usai subuh sekitar pukul 05.30 WIB. Dia harus mendatangi puluhan tempat melaksanakan tugasnya.
Tak jarang, ia pulang ke rumah hingga malam usai menjalankan tugas mulia memberikan pelayanan nikah ke masyarakat.
Meski lelah dengan banyaknya jadwal layanan nikah, tapi Adib tetap enjoy menjalani rutinitasnya sebagai seorang penghulu nikah.
Rasa lelahnya pun seketika sirna ketika ia melihat mempelai Calon Pengantin (Catin) yang sudah bersiap di meja akad nikah.
"Kalau sukanya jadi penghulu itu, ketika bertemu dengan manten (Catin) itu pasti bahagia, capeknya hilang. Karena tujuaan kami melayani masyarakat tentang nikah, tujuannya adalah untuk membahagiakan pasangan suami istri. Karena bahagianya itu dunia akhirat," ucap Adib, Sabtu (9/9/2023).
Adib mengaku menjadi tantangan baginya menjadi satu-satunya penghulu di Kecamatan Magersari.
Baca juga: Padahal Bukan yang Pertama, Vicky Prasetyo Tegang di Depan Penghulu, Ini yang Dipikirkannya
Ia menjadi penghulu sejak tahun 2007.
"Kalau dukanya itu ya kalau ada persoalan ya diselesaikan, misalkan wali nikah yang tidak sesuai ya diselesaikan di pengadilan agama. Capek pasti iya tapi dijalani saja, karena sudah tugas kita menjadi penghulu untuk melayani masyarakat tentang nikah," ungkapnya.
Menurut dia, paling ramai saat musim nikah setidaknya ada 15-20 peristiwa nikah di KUA Magersari.
"Paling banyak itu pernikahan bulan Syawal dan usai Idul Adha. Biasanya yang paling banyak itu hari Jumat. Dalam satu hari 15 pernikahan, hari Jumat, Sabtu dan Minggu," bebernya.
Adib yang juga Ketua Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Cabang Kota Mojokerto ini mengungkapkan biasanya ia berangkat dari rumah untuk pelayanan nikah pukul 05.30 WIB dan selesai sekitar pukul 16.30 WIB. Namun ada juga panggilan akad nikah di rumah Catin saat malam hari.
"Kebanyakan nikahnya di rumah Catin, itu saya datangi satu per satu. Berangkat pukul 05.30 dan pulang 16.30 WIB. Apalagi nikahnya di masjid atau gedung pasti estimasi membutuhkan waktu minimal satu jam kalau tidak begitu pasti keteteran," ungkapnya.
Masih kata Adib, ia sendiri menjadi penghulu di Kecamatan Magersari sejak tahun 2022 lalu. Pihaknya menyambut baik Kemenag RI yang menambah tiga tenaga fungsional penghulu nikah PPPK di Kota Mojokerto.
Baca juga: Pernah Nikah Siri dengan Antonio Dedola secara Mendadak, Nikita Mirzani Akui Banyak Pihak Kecewa
"Ya alhamdulillah, kalau ada tambahan penghulu bisa membantu dan meringankan tugas kepenghuluan terutama di KUA Magersari. Pastinya kita sangat terbantu, dengan adanya p3k penghulu sehingga darurat penghulu di Kota Mojokerto bisa teratasi," pungkasnya. (don/ Mohammad Romadoni).
Penulis: Mohammad Romadoni
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Cerita Penghulu saat Musim Nikah di Mojokerto, Berangkat Subuh Pulang Malam
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.