Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Kebakaran di TPA Sarimukti, Penanganan Diserahkan Ke Pemprov Jabar

Inilah kabar terbaru soal kebakaran di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Soal Kebakaran di TPA Sarimukti, Penanganan Diserahkan Ke Pemprov Jabar
KOLASE TRIBUNNEWS.COM
Penampakan kebakaran di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal kebakaran di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Setelah sebelumnya kebakaran di TPA Sarimukti ditetapkan sebagai darurat bencana, kini statusnya telah berakhir hari ini, Senin (11/9/2023).

Pemda Bandung Barat menyatakan tak memperpanjang status darurat, meskipun kebakaran masih terjadi.

Hingga saat ini, asap kebakaran masih terlihat di beberapa zona.

Asap tersebut sudah tipis, tak setebal beberapa waktu lalu.

Hengky Kurniawan selaku Bupati Bandung Barat mengatakan, status darurat bencana tersebut berlaku sejak 22 Agustus 2023 lalu.

Asap kebakaran membubung tinggi di atas TPA Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jabar
Asap kebakaran membubung tinggi di atas TPA Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jabar (TRIBUNJABAR.ID/HILMAN KAMALUDIN)

Baca juga: Rapim Perdana, PJ Gubernur Jabar Fokus Penanganan TPA Sarimukti hingga Penggunaan Bandara Kertajati

Kini, mengutip Kompas.com, Pemkab Bandung Barat menyerahkan penanganan kebakaran ke Pemprov Jabar.

Berita Rekomendasi

"Kami tidak memperpanjang status tanggap darurat, kami menyerahkan penanganannya ke Pemerintah Provinsi. Karena TPA Sarimukti wilayahnya provinsi. Kalau provinsi menugaskan ke kabupaten/kota untuk benar-benar dikeroyok pemadaman kebakarannya mungkin bisa lebih cepat," kata Hengky, Senin (11/9/2023).

Hengky mengatakan, pihaknya cukup kesulitan untuk menangani kebakaran di TPA Sarimukti.

Ia menceritakan, api yang berhasil dipadamkan, tiba-tiba menyala lagi.

"Memang kami cukup kewalahan menangani kebakaran TPA Sarimukti. Kondisinya api yang berhasil dipadamkan tiba-tiba nyala lagi, padam nyala lagi seterusnya,"

"Kondisi itu disebabkan karena ada gas metan yang di dalam terus menyulut ditambah cuaca ekstrem sehingga sampah Sarimukti masih ada apinya," papar Hengky.

Hingga saat ini, pemadaman masih berlangsung dan Hengky berharap, ada langkah tepat dari Pemprov Jabar.

"Hari ini pemadaman masih berlangsung dibantu unit dari beberapa kabupaten. Jumlahnya masih kurang, mudah-mudahan ada langkah yang lebih masif di tangan Pemprov Jabar," tandasnya.

Diketahui, TPA Sarimukti terbakar sejak Sabtu (19/8/2023) malam hingga hari ini.

Sempat Membesar

TribunJabar.id mewartakan, kebakaran masih terlihat di beberapa titik dan sempat membesar pada 8-9 September 2023.

Kepulan asap saat itu pun kembali pekat.

Siti Aminah Anshoriah selaku Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan KBB mengatakan, api sempat membesar di tiga zona, yakni zona 1, 2, dan 4.

Hal tersebut dikarenakan masih adanya gas metan dan sampah yang mudah terbakar serta adanya hembusan angin kencang.

"Setelah kemarin sempat membesar, kondisi sekarang kembali normal. Cuma titik api dan kepulan asap masih ada seperti biasanya," ujarnya saat dihubungi, Minggu (10/9/2023).

Ia pun berharap api bisa cepat padam.

"Iya kalau malam hari, api masih terlihat jelas. Makanya petugas terus siaga melakukan pemadaman, semoga api bisa cepat padam," kata Siti Aminah.

DLH Carikan Alternatif

Karena TPA Sarimukti belum bisa digunakan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB pun mencari lahan alternatif lain untuk dijadikan pengganti TPA Sarimukti.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB, Ibrahim Aji mengatakan, untuk mencari lahan alternatif tersebut pihaknya telah melakukan survei ke tiga lokasi yakni lahan bekas TPA Pasir Buluh Lembang yang ada di Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat.

"Kemudian kami juga survei ke lahan milik TNI yang ada di daerah Padalarang, dan lahan di Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas," ujarnya saat dihubungi, Minggu (10/9/2023).

Meski begitu, pihaknya masih akan melakukan kajian terhadap lahan-lahan yang akan digunakan sebagai TPA.

"Tapi ini kita harus melakukan kajian dulu (di dua lokasi) apakah lokasinya cocok atau tidak karena hal ini harus didukung kajian lingkungan, status kepemilikan, izin dari warga sekitar, dan kemudahan akses bagi armada," kata Ibrahim.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunJabar.id, Hilman Kamaludin)(Kompas.com, Bagus Puji Panuntun)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas