Fakta Baru Suami Bunuh Istri di Bekasi, Ternyata Tak Disaksikan Anak, Darah Tidak Sengaja Terpegang
Polisi ungkap fakta baru mengenai kasus suami yang membunuh istrinya di sebuah rumah kontrakan di Bekasi.
Penulis: Rifqah
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Polisi mengungkapkan fakta baru mengenai kasus suami yang membunuh istrinya di sebuah rumah kontrakan, Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat.
Sebelumnya, disebutkan pembunuhan tersebut disaksikan oleh kedua anak dari pelaku, Nando (25), dan korban, MSD (24).
Selain itu, juga disebutkan darah korban setelah dibunuh dimainkan oleh sang anak.
Namun, dari keterangan polisi dalam konferensi pers, ternyata pembunuhan tersebut tidak disaksikan oleh anak mereka dan darah korban hanya tak sengaja terpegang, bukan dimainkan.
Demikian disampaikan oleh Kapolsek Cikarang Barat, AKP Rusnawati.
"Pada saat tersangka melakukan perbuatan pada istrinya, anaknya tidak menyaksikan."
"Rumahnya itu ada sekat ya, sekat lemari. Anak itu kan baru umur 3 (tiga) tahun, anak itu ada di depan, anak tidak menyaksikan," ujar Rusnawati saat konferensi pers di Mapolsek Cikarang Barat, Senin (11/9/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
"Anak itu tidak memainkan darahnya, kan rumah itu kan kecil, namanya kontrakan. Kebetulan anak itu belum tidur, jadi ada sisa darah yang menetes kepegang sama anak," sambungnya.
Baca juga: Motif Suami Bunuh Istri di Bekasi karena Faktor Ekonomi, Pelaku Sakit Hati karena Perkataan Korban
Tetangga Sempat Dengar Korban Teriak
Kakak kandung MSD, Deden Suryana, mengatakan tetangga sempat mendengarkan teriakan korban sebelum dibunuh oleh pelaku.
Saat itu, disebutkan, MSD berteriak ia lelah membayar utang-utang milik pelaku.
"Cuma dari saksi tenaga sampingnya, sebelum kejadian pembunuhan itu, adik saya teriak," ucap Deden Suryana, dikutip dari TribunJakarta.com.
"Gue capek bayar utang lu terus," ujar Deden Suryana meniru ucapan sang adik yang didengar tetangga.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Rusnawati dalam konferensi pers.
Sebelum pelaku membunuh istrinya, memang terjadi percekcokan karena masalah ekonomi.
"Jadi ini murni emosi sesaat cekcok antar suami istri antar korban dan tersangka karena masalah ekonomi, cekcok rumah tangga, adu mulut," kata Rusnawati.
Motif Pelaku Bunuh Istri
AKP Said Hasan mengatakan pelaku nekat membunuh korban karena faktor ekonomi.
Keduanya diketahui sama-sama bekerja. Korban bekerja di salah satu perusahaan kosmetik.
Sementara itu, pelaku bekerja di perusahaan dan menyambi sebagai pengemudi ojek online untuk mendapatkan tambahan penghasilan.
Namun, pendapatan sang istri lebih besar dibandingkan pelaku.
"Jadi pelaku sakit hati oleh faktor ekonomi, karena berdasarkan informasi yang kita dapat bukan masalah cemburu bukan, enggak ada pihak ketiga ya, pelaku sakit hati karena perkataan dari korban," kata Hasan, Senin (11/9/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
"Informasi terakhir seperti itu (penghasilan korban lebih besar dari suami)," jelas dia.
Sebelum terjadi pembunuhan, dikatakan Hasan, keduanya juga sempat cekcok.
"Mungkin seminggu, dua sampai tiga kali (cekcok) mulut," terang Hasan.
Setelah melakukan pembunuhan, pelau dikabarkan langsung menyerahkan diri ke polisi.
Kronologi Pembunuhan
Kapolsek Cikarang Barat, AKP Rusnawati, mengungkapkan kronologi pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku, Kamis (7/9/2023).
Pembunuhan tersebut, kata Rusnawati, didasari atas emosi pelaku yang sebelumnya terlibat cekcok dengan korban.
Pelaku pun sempat menampar korban menggunakan tangan kanan.
Setelahnya, pelaku kemudian menarik korban menuju dapur.
"Mereka kan cekcok mulut, emosi sesaat tersebut. Sebelum melakukan tindakan terhadap korban, korban ini sempat ditampar dulu dengan tangan kanan."
"Setelah itu emosi tidak terbendung, korban ditarik ke dapur dengan menggunakan tangan kiri," ujar Rusnawati, Senin, dikutip dari TribunJakarta.com.
Kemudian, pembunuhan tersebut dilakukan pelaku di dapur.
Jasad M Ditemukan Ibu Korban
Mulanya, jasad korban ditemukan sang ibu, Linda, di kontrakannya dua hari setelah pembunuhan, Sabtu (9/9/2023).
Malam itu, Linda datang bersama suaminya untuk memulangkan cucunya yang dititipkan.
Sebelumnya, pelaku sempat menitipkan anaknya kepada Linda setelah melakukan pembunuhan itu.
Saat itu, Linda belum mengetahui anaknya menjadi korban pembunuhan oleh pelaku.
"Waktu itu kan jam 12 malam malam Sabtu saya nelepon kok anaknya belum dijemput kan harusnya dijemput, waktunya saya mau ke pasar."
Baca juga: Suami Bunuh Istri di Bekasi: N Kebingungan Usai Mandikan Jasad Istri, Diantar Keluarga ke Polisi
"Saya telepon ke Nando (pelaku) diangkat kata suaminya (anak saya) lagi makan, udah jam segini nih jemput anak kata saya," cerita Linda.
Linda lantas pergi ke kontrakan anaknya untuk menyerahkan cucunya tersebut.
Namun, korban dan pelaku tak kunjung keluar kontrakan meski pintu sudah digedor-gedor.
Linda akhirnya masuk setelah melihat kunci di atas sepatu.
Ketika masuk ke kontrakan, Linda mendapati seorang wanita terbujur kaku tertutup selimut.
Linda pun mengaku tak percaya bahwa wanita itu adalah anaknya.
"Ibu gak percaya itu, ditutupi selimut ijo mukannya kelihatan sama lehernya (luka), mata sebelah kanan ada darah kering,"
"Ibu pegang jidatnya dingin banget," ujarnya.
Ketika Linda dan beberapa tetangga lain hendak mengecek korban lagi, tibalah polisi datang bersama pelaku yang sudah dalam keadaan diborgol.
(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar/Siti Nawiroh/Rr Dewi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.