Motif Suami Bunuh Istri di Bekasi karena Faktor Ekonomi, Pelaku Sakit Hati karena Perkataan Korban
Motif suami yang membunuh istrinya di sebuah rumah kontrakan di Bekasi karena faktor ekonomi.
Penulis: Rifqah
Editor: Pravitri Retno W
"Mereka kan cekcok mulut, emosi sesaat tersebut. Sebelum melakukan tindakan terhadap korban, korban ini sempat ditampar dulu dengan tangan kanan."
"Setelah itu emosi tidak terbendung, korban ditarik ke dapur dengan menggunakan tangan kiri," ujar Rusnawati, Senin, dikutip dari TribunJakarta.com.
Kemudian, pembunuhan tersebut dilakukan pelaku di dapur.
Jasad M Ditemukan Ibu Korban
Mulanya, jasad korban ditemukan sang ibu, Linda, di kontrakannya dua hari setelah pembunuhan, Sabtu (9/9/2023).
Malam itu, Linda datang bersama suaminya untuk memulangkan cucunya yang dititipkan.
Sebelumnya, pelaku sempat menitipkan anaknya kepada Linda setelah melakukan pembunuhan itu.
Saat itu, Linda belum mengetahui anaknya menjadi korban pembunuhan oleh pelaku.
"Waktu itu kan jam 12 malam malam Sabtu saya nelepon kok anaknya belum dijemput kan harusnya dijemput, waktunya saya mau ke pasar."
Baca juga: Suami Bunuh Istri di Bekasi: N Kebingungan Usai Mandikan Jasad Istri, Diantar Keluarga ke Polisi
"Saya telepon ke Nando (pelaku) diangkat kata suaminya (anak saya) lagi makan, udah jam segini nih jemput anak kata saya," cerita Linda.
Linda lantas pergi ke kontrakan anaknya untuk menyerahkan cucunya tersebut.
Namun, korban dan pelaku tak kunjung keluar kontrakan meski pintu sudah digedor-gedor.
Linda akhirnya masuk setelah melihat kunci di atas sepatu.
Ketika masuk ke kontrakan, Linda mendapati seorang wanita terbujur kaku tertutup selimut.
Linda pun mengaku tak percaya bahwa wanita itu adalah anaknya.
"Ibu gak percaya itu, ditutupi selimut ijo mukannya kelihatan sama lehernya (luka), mata sebelah kanan ada darah kering,"
"Ibu pegang jidatnya dingin banget," ujarnya.
Ketika Linda dan beberapa tetangga lain hendak mengecek korban lagi, tibalah polisi datang bersama pelaku yang sudah dalam keadaan diborgol.
(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar/Siti Nawiroh)