ODGJ di Polanharjo dapat Pendampingan Pengembangan Ekonomi, Dibantu Pabrik AQUA Klaten
Pabrik AQUA Klaten Dukung Pengembangan Ekonomi Penyandang Disabilitas ODGJ di Polanharjo.
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mendapatkan pembekalan untuk pengembangan ekonomi.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Inklusi Center Kecamatan Karanganom - Bhakti Negeri (ICKK-BN) dan mendapatkan dukungan dari Pabrik AQUA Klaten melalui program Corporate Social Responsibilitynya (CSR).
Saat ini ada sekitar 20 penyandang disabilitas ODGJ yang sudah didampingi selama enam bulan pada setiap hari Jumat yang diadakan di Posyandu Jiwa Kantor Desa Kranggan.
Ketua ICKK-BN, Srimulyo menyebut para penyandang disabilitas ODGJ di Desa Kranggan ini kebanyakan diakibatkan stress karena masalah-masalah ekonomi keluarga, putus cinta, dan faktor keturunan, menurut rilis yang diterima Tribunnews.com.
Untuk itulah, ICKK-BN berusaha bagaimana agar para ODGJ ini bisa mendapat perlindungan dan terapi sehingga bisa diterima lagi di masyarakat.
“Untuk tahun ini kita akan lakukan pendekatan dengan pengembangan pelayanan anak dengan gangguan ODGJ. Yang kita lakukan salah satunya adalah penguatan kapasitas untuk pengembangan ekonomi untuk kemandirian para ODGJ dan juga untuk kesehatannya,” ujar Srimulyo.
“Tidak hanya itu, kita juga berusaha untuk mendorong sampai ke tingkat kemandirian mereka secara ekonomi agar memiliki masa depan,” katanya lagi.
Kepala Desa Kranggan, Gunawan Budi Utomo turut menyampaikan, pendampingan yang dilakukan terhadap penyandang ODGJ di desanya ini bertujuan agar masyarakat yang mengalami kesehatan jiwa tersebut memiliki kegiatan yang positif.
”Karena, kalau mereka diberikan kegiatan yang positif, otomatis mindset mereka juga nanti akan positif juga. Dengan seringnya bersosialisasi di Posyandu, kepercayaan diri mereka akan terbangun kembali seperti halnya Mbak Erna dan Mbak Umi,” ujarnya.
Baca juga: Beri Solusi Cantik Pengairan Sawah Petani di 7 Desa, Pabrik AQUA Klaten Fasilitasi Pembentukan FRI
Menurut Gunawan, orang yang mengalami gangguan jiwa sebaiknya jangan di-judge bahwa mereka itu orang gila. Karena, semakin di-judge sebagai orang gila, mereka itu akan semakin jatuh mentalnya.
”Nah, karena itulah kami membentuk Posyandu Jiwa ini untuk membuat bagaimana caranya agar mereka para ODGJ itu bisa tetap bersosialisasi dan bisa memfungsikan dirinya sebagai masyarakat,” tukasnya.
Para relawan di Posyandu ini juga dituntut untuk melakukan Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM).
Artinya, harus peduli kepada saudara-saudara yang mengalami gangguan jiwa dan bisa merasakan apa yang dialami oleh para ODGJ.
”Salah satunya di sini yang sudah ada adalah RBM SEHATI,” ucap Gunawan.
Untuk mencegah agar para ODGJ yang sudah sembuh tidak sampai kambuh lagi, Gunawan mengatakan kepada mereka akan diberikan stimulan.
”Jadi, mereka pengennya usaha apa, pengen cari hiburan apa, kita akan bantu. Ada yang pengen melihara ayam, kambing, kita kasih. Jadi, mereka tidak mempunyai pikiran yang nganggur dan mempunyai aktivitas,” katanya.
Stakeholder Relation Manager AQUA Klaten Rama Zakaria mengatakan, pasca gempa Yogya, beberapa tahun lalu, anggota masyarakat disekitar pabrik Aqua yang mengalami gangguan jiwa meningkat.
”Bersama ICKK-BN dan Lurah Kranggan, kemudian AQUA Klaten mengembangkan program pendampingan bagi ODGJ” kata Rama.
Salah satu penyandang disabilitas ODGJ yang sudah merasakan manfaat dari pendampingan dan pembinaan yang dilakukan ICKK-BN yang sudah berjalan selama enam bulan di Desa Kranggan Polanharjo ini adalah Erna Yulianti.