TNI AD Gelar Dialog di Jayapura untuk Cegah Hoaks dan Propaganda Pecah Belah Jelang Pemilu 2024
Mereka menyampaikan komitmen bahwa membela bangsa lndonesia sudah merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara dan tidak bisa ditawar tawar lagi
Penulis: Gita Irawan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - TNI Angkatan Darat menggelar Dialog Interaktif “Cegah Konflik Sosial di Jayapura” di Aula Sian Soor Pemkot Jayapura pada Rabu (13/9/2023).
Dengan kegiatan bertema “Peran Seluruh Komponen Masyarakat Dalam Mencegah Konflik Sosial” itu, TNI AD berupaya mengimplementasikan tugasnya berdasarkan Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004 dengan operasi militer selain perang yaitu membantu tugas pemerintah daerah mencegah dan meredam potensi konflik sosial yang terjadi di wilayah Jayapura.
Asintel KSAD Mayjen TNI Dr. Drs. Arief Jaka Tandang, M.S.C,. M.A.P. telah mengutus Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva.S.IP untuk menyampaikan materi terkait pencegahan konflik dalam menghadapi tahun politik 2024.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dan sinergitas yang baik antara TNI AD dengan komponen masyarakat serta pemerintah daerah," kata Antoninho dalam keterangan tertulis pada Rabu (13/9/2023).
Baca juga: Bawaslu Pastikan Jajarannya di Papua Tengah Tidak Terafiliasi KKB
"Dan utamanya untuk mencegah terprovokasinya masyarakat akibat informasi yang tidak benar, baik dari media sosial ataupun informasi berantai yang belum diketahui tingkat kebenarannya," sambung dia.
Selama ini, kata dia, gejolak konflik sosial yang terjadi di berbagai daerah pada masa lalu memberikan pengalaman yang berharga bahwa setiap konflik yang terjadi terbukti telah mengakibatkan hilangnya rasa aman, timbulnya rasa takut masyarakat, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan korban jiwa.
Sehingga munculnya trauma psikologis seperti dendam, benci dan antipati dapat menghambat terwujudnya kesejahteraan umum.
"Melalui kegiatan Binkom/Pembinaan Komunikasi ini, kami sebagai aparatur negara berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah dan meredam setiap potensi konflik sosial," kata dia.
Antoninho juga menilai masyarakat Jayapura antusias mengikuti kegiatan ini.
Hal tersebut, kata dia, terlihat dari pertanyaan-pertanyan yang dilontarkan kepada para narasumber cukup kritis, akademis, realistis dan berwawasan luas.
"Sebagai wujud warga negara Indonesia yang cinta NKRI harga mati dan salah satu sikap dan komentar yang sangat militan dari peserta yaitu Papua adalah Indonesia dan Indonesia adalah Papua sudah merupakan harga mati dan tidak bisa untuk ditawar-tawar lagi," kata dia.
Dalam acara tersebut sekira 300 peserta yang terdiri dari Forkopimda,Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Tokoh Pemuda serta Organisasi Masyarakat dan mahasiswa memberikan merespons positif.
Mereka menyampaikan komitmen bahwa membela bangsa lndonesia sudah merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara dan tidak bisa ditawar tawar lagi.
Para peserta juga berterima kasih kepada KSAD Jenderal TNI Dr Dudung Abdurachman atas program tersebut dan berharap ke depan tetap dipertahankan dan ditingkatkan.
Kegiatan Binkom tersebut diharapkan mampu meningkatkan kerjasama dan sinergitas yang baik antara TNI AD, Polri, Pemerintah Daerah dan seluruh komponen masyarakat di wilayah Jayapura terutama dalam mencegah terprovokasinya masyarakat akibat berita berita hoaks dan propaganda yang bertujuan untuk menciptakan disintegrasi bangsa.
Kegiatan tersebut menghadirkan pemateri lain di antaranya Kapolresta Jayapura Kombes Pol Dr. Victor D. Makbon S.H, S.IK., MH., M.Si.