Masalah Uang Rp 600 Ribu, Remaja di Semarang Tewas Disiksa 6 Temannya, Korban Digunduli dan Diseret
Persoalan Uang Rp 600 Ribu, remaja di Semarang digunduli, disiksa hingga tewas dengan tubuh penuh luka lebam di rumah temannya.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Motif tewasnya remaja berinisial MAA (17) yang ditemukan meninggal dengan tubuh lebam saat numpang tidur di rumah temannya bernama Bagus Putra Pratama (19), Kamis (14/9/2023) sekira pukul 12.00 WIB terungkap.
Kejadian itu dipicu dugaan pencurian lalu para pelaku menganiaya korban hingga ajal menjemput.
Korban MAA tewas di rumah pelaku berlokasi di Perumahan Emerald Indah, Meteseh, Tembalang, Kota Semarang.
Belakangan diketahui ternyata Bagus Putra Pratama adalah dalang penyebab kematian korban.
Baca juga: Meski Damai Kapolsek Komodo yang Aniaya Sekuriti Bank Tetap Diproses Secara Etik
Bagus Putra Pratama dan teman-temannya menjemput MAA kemudian menyiksa korban
Ia menghajar korban bersama kelima temannya di sebuah warnet di Jalan Klipang Raya, Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang.
Bagus sempat berdalih ke polisi bahwa menjumpai korban di Pucang Gading dalam kondisi babak belur.
Padahal ia sendiri yang menghajarnya akibat persoalan uang.
"Uang saya Rp 600 ribu hilang dari dompet, saya curiga korban yang curi maka saya tanya ke korban uang bisa balik ngak? uang habis untuk apa? jawabannya uang habis untuk jajan habis itu jawabnya terbelit-belit," kata tersangka Bagus di kantor Polrestabes Semarang, Jumat (15/9/2023).
Kelima tersangka lainnya meliputi Agung Rahmanto (26), Mika Faqih Aryaputra (19), Plateau Malik Kusuma (21), Haidar Saputra (21), dan Muhammad Haris Widitanto (20).
Mereka memiliki peran masing-masing mulai dari memukuli korban di kepala, punggung, menyulutkan sedotan panas di tubuh korban.
"Sehabis saya kehilangan uang , korban sempat hilang seminggu, setelah tahu dia di rumahnya saya jemput lalu bawa ke warnet tempat biasa saya nongkrong," sambung Bagus.
Baca juga: Kasus Kapolsek Komodo Aniaya Sekuriti Bank Diselesaikan Secara Adat dan Berakhir Damai
Setiba di warnet, ia mengintrogasi korban dengan mencukur gundul kepalanya.
Korban selepas gundul diajak ke dalam warnet lalu diinterogasi ulang, Kamis (14/9/2023) sekira pukul 01.00.