Dikenali dari Baju yang Dikenakan, Mayat Tanpa Kepala di Lampung Selatan Diduga Nelayan Indramayu
Menurut penuturan pihak keluarga kapal yang digunakan anaknya tersebut terhempas ombak dan mengalami pecah dan hilang
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Lampung Dominius Desmantri Barus
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Penemuan dua jenazah tanpa identitas dan tanpa kepala di Lampung Selatan mulai menemui titik terang.
Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin mengatakan, salah satu laporan yang masuk adalah informasi jenazah anonim tanpa kepala merupakan nelayan asal Indramayu, Jawa Barat.
"Orang Indramayu Jawa Barat bernama Juni menghubungi kami.
Dia memberikan informasi mengetahui jenazah korban dari baju yang dikenakan jenazah tersebut," kata Yusriandi Yusrin kepada wartawan, Selasa (19/9/2023).
Dikatakan Yusriandi, baju yang dikenakan jenazah Mamae Zahra Mimie Attar dengan logo kapal bertuliskan Sinar Intan sama dengan baju korban kapal tenggelam yang ada di Indramayu.
Baca juga: VIDEO Soal Zulhas Bagi-bagi Uang ke Nelayan, PAN Sebut Bentuk Kepedulian, Bawaslu akan Dalami
"Dia pun memberikan bukti adanya baju yang sama dengan korban saat ditemukan, selanjutnya dia menghubungkan kami dengan keluarga korban yakni Bapak Kayim," ujarnya.
Warga yang diduga keluarga korban dari Indramayu ini juga mengirimkan foto pakaian yang bertuliskan Mamae Zahra Mimie Attar dengan logo kapal bertuliskan Sinar Intan, sama persis dengan yang dikenakan korban yang ditemukan di Bakauheni.
Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin menunjukkan foto selfie sejumlah ibu-ibu mengenakan kaos bertuliskan Mamae Zahra.
Tampak juga sebuah foto selfi yang menggambarkan komunitas/kumpulan sejumlah ibu-ibu dengan mengenakan pakaian tersebut kaos panjang dengan motif dan warna seperti kaos Mamae Zahra.
Setelah itu pihaknya menghubungi keluarga korban.
"Lalu kami menghubungi ayah atau orang tua dari keluarga korban yakni Bapak Kayim yang berlamatkan di Kandang Aur Indramayu Jawa Barat," katanya.
"Kemudian pihak keluarga menjelaskan bahwa dua anaknya atasnama Kasi (35) dan Tarsoni (25) bersama dengan 10 orang nelayan lainnya mencari cumi-cumi dengan menggunakan kapal nelayan Bintang Mutiara Jaya di perairan seputar Cirebon Jawa Barat, sekitar 1 bulan yang lalu," ujarnya.
Lebih lanjut Yusriandi mengatakan menurut informasi dari pihak keluarga, kapal yang ditumpangi anaknya tersebut mengalami musibah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.