Polda Jatim Bantu Polres Gresik Tangani Siswi SD yang Buta Dicolok Tusuk Bakso
Polda Jawa Timur pun turun tangan untuk membantu Polres Gresik menyelesaikan perkara dugaan penganiayaan ini
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Berikut kabar terbaru dari kasus siswi SD di Gresik, Jawa Timur, berinisial SAH (8) yang mata kanannya buta karena dicolok dengan tusuk bakso oleh siswa lain.
Dalam perkara ini, tak hanya Polres Gresik saja yang menangani, Polda Jatim pun ikut turun tangan.
Kombes Dirmanto, Kabid Humas Polda Jatim, mengonfirmasi hal tersebut.
Pihak Polda Jatim pun melakukan asistensi atau pendampingan penyelidikan.
"Karena ini kasus dugaan penganiayaan, kami lakukan asistensi penyelidikan bersama Polres Gresik," ujar Kombes Dirmanto.
Kompas.com mewartakan, pihak Polda Jatim juga memberikan bantuan pemeriksaan laboratorium forensik terhadap barang bukti.
Baca juga: Kasus Bocah SD Buta Usai Dicolok Tusuk Bakso di Gresik, Timsus Periksa Puluhan Teman Korban
Terhadap korban, Polda Jatim juga memberikan bantuan pemeriksaan psikologi.
"Selain asistensi penyelidikan, kami juga beri bantuan tes psikologi dan pemeriksaan laboratorium forensik untuk barang buktinya," ujarnya.
Diketahui, mata korban dicolok siswa lain karena SAH enggan memberikan uang sakunya.
Korban pun alami kebutaan di mata kanannya dan trauma hingga enggan berangkat sekolah.
Menanggapi hal itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani pun akan memfasilitasi kepindahan SAH ke sekolah lain.
"Kebetulan saya bersama kepala Dinas Pendidikan. Insya Allah dalam waktu dekat, dalam satu minggu ini difasilitasi Dinas Pendidikan untuk mencoba mengajak melihat sekolah yang akan ditempati, artinya ada perpindahan sekolah," ujar Gus Yani, sapaan Fandi Akhmad Yani, Selasa (19/9/2023) seperti yuang diwartakan Kompas.com.
Kepindahan sekolah tersebut merupakan keinginan dari SAH.
"Di beberapa desa tetangga ada sekolahan terdekat, SD Negeri. Mana yang cocok, mana yang menyenangkan," ucap Gus Yani.
Baca juga: Kasus Bocah SD Buta Usai Dicolok Kakak Kelas, Hotman Paris: Halo Kapolres Gresik agar Bertindak
Ia pun berharap, korban yang masih duduk di kelas 2 SD tersebut bisa beraktivitas kembali di sekolah.
"Semoga bisa menyenangkan dan dapat beraktivitas kembali untuk sekolah. Karena adik SAH masih kelas 2 dan punya harapan panjang, melanjutkan cita-cita yang bisa diraih," lanjut dia.
Selain itu, kata Gus Yani, RSUD Ibnu Sina Gresik juga akan membantu pemeriksaan gangguan penglihatan korban.
"Dari Pak Direktur Ibnu Sina, akan memfasilitasi pemeriksaan yang akan dilakukan di PHC Surabaya untuk dicek kembali MRI," kata Gus Yani.
Polres Gresik Bentuk Tim Khusus
Untuk menangani perkara ini, Polres Gresik membentuk tim khusus berisikan 35 orang guna mempercepat penanganan perkara.
Kasatreskim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan, mengatakan banyaknya saksi yang diperiksa juga menjadi alasan banyaknya anggota tim khusus tersebut.
"Tim khusus berisi 35 orang untuk mempercepat perkara ini, karena banyak saksi diperiksa," ucapnya, Senin (18/9/2023).
Aldhino juga mengatakan, kasus ini telah masuk ke tahap penyidikan dan sudah gelar perkara Sabtu (16/9/2023) malam.
Baca juga: Kepsek di Gresik Terancam Dicopot Buntut Siswi SD Buta usai Dicolok Teman Sekolah, Pilih Bungkam
"Sudah masuk tahap penyidikan, Sabtu malam sudah digelarkan perkara ini untuk meningkatkan kasus dari lidik menjadi penyidikan," ujarnya setelah mendatangi rumah korban, Senin kemarin.
Pihak kepolisian juga sudah menyita rekaman CCTV yang ada di sekolah.
"Rekaman CCTV ada, kami belum bisa memastikan penghapusan rekaman CCTV karena itu nanti DVR dibawa ke laboratorium forensik," ungkapnya.
Timsus Minta Keterangan Siswa SDN 236 Gresik
Bergerak cepat, tim khusus pun meminta keterangan dari siswa SDN 236 Gresik, tempat korban bersekolah.
Mengutip TribunJatim.com, ada 22 siswa didampingi orang tuanya yang sudah dimintai keterangan.
"Pemeriksaan seluruh siswa total semua 156 murid. Timsus yang meriksa," ujar Aldhino Prima.
Materi pemeriksaan terkait kejadian pada 7 Agustus lalu, baik yang melihat atau mengetahui langsung.
"Didampingi orang tua, kami membutuhkan keterangan terkait kejadian tanggal 7 (Agustus) tersebut," pungkasnya.
Diketahui, Satreskrim Polres Gresik masih menunggu hasil uji laboratorium forensik DVR (Device Video Recorder) CCTV sekolah.
Rekaman CCTV tersebut adalah rekaman yang pihak sekolah enggan menunjukkan kepada orang tua SAH.
Baca juga: Update Kasus Siswi SD Buta di Gresik: Polisi Sita Rekaman CCTV, Kepsek Terancam Turun Jabatan
Kronologi Penganiayaan
Diketahui, SAH (8) alami kebutaan di mata kanannya karena ada syaraf yang tak berfungsi.
Ayah korban, Samsul Arif (36) menceritakan, putrinya ditusuk mata kanannya pada 7 Agustus 2023 lalu.
Mengutip TribunJatim.com, mulanya SAH sedang mengikuti kegiatan perlombaan di halaman sekolah.
Saat sedang asyik bermain, ia tiba-tiba ditarik oleh siswa yang diduga kakak kelas ke lorong di sekolah.
SAH pun dipalak oleh anak tersebut, tapi ia tak memberikan uangnya.
Karena kesal, anak tersebut menusuk mata kanan SAH menggunakan tusuk bakso.
"Saya bawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri di Bringkang, Menganti. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit RSMM Jawa Timur, hingga akhirnya dirujuk lagi ke RSUD dr Soetomo," ucap Samsul.
Pemeriksaan medis terus dilakukan pihak rumah sakit.
Ada syaraf di mata SAH yang tak berfungsi.
Meski mata terlihat normal, tapi SAH tidak bisa melihat.
"Sudah sebulan anak saya tidak sekolah. Mata kanannya kalau dilihat seperti normal, tapi sebenarnya tidak bisa melihat, akibat ditusuk sunduk pentol (tusuk bakso)," kata Samsul.
Ia mengatakan, anaknya pun kini alami trauma.
"Anaknya masih trauma seperti ketakutan, jadi tidak mau bicara banyak," ucap Samsul.
(Tribunnews.com, Renald)(Kompas.com, Achmad Faizal/Hamzah Arfah)(TribunJatim.com, Willy Abraham)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.