Balita Tercebur ke Panci Berisi Kuah Sayur Panas, Dinsos Ponorogo Sebut Kasus Serupa Pernah Terjadi
Dinsos Ponorogo ungkap kasus balita tercebur ke panci berisi kuah panas bukan kali ini terjadi. Kasus serupa pernah terjadi 3 kali.
Editor: Abdul Muhaimin
Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNNEWS.COM - Seorang balita di Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur bernama Ramadani Pelangi Qurani mengalami luka bakar usai tercebur ke panci berisi kuah sayur panas.
Balita yang masih berusia 3,5 tahun tersebut kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sutomo Surabaya.
Sebelumnya, balita sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo, namun harus dirujuk ke Surabaya.
Hal ini dilakukan lantaran RSUD dr Harjono Ponorogo belum mampu menangani luka bakar yang parah.
Terungkap kasus balita tercebur ke panci di Ponorogoro bukan kali pertama ini terjadi.
Baca juga: Balita yang Tercemplung Panci Isi Kuah Panas Ternyata dari Keluarga Tak Mampu, Ini Kata Dinsos
Di Ponorogo ada kejadian serupa. Total ada 3 kejadian serupa yang dialami oleh balita akibat kelalaian pengawasan.
“Selama saya menjabat sebagai kepala Dinsos P3A (Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) total ada 3 kasus serupa,” ujar Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi, Jumat (22/9/2023).
Kasus pertama adalah balita Arif Nur Hasan (17 bulan). Balita asal Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo ini tidak bertahan lama.
Arif terkena air panas pada tanggal 28 Mei 2019 silam. Lalu masuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono pada 29 Mei 2023. Dan meregang nyawa pada tanggal 4 Juli 2023.
Saat itu, Arif Nur Hasan juga tercemplung air panas. Luka bakar yang diderita diatas 30 persen.
Baca juga: Balita Tercebur ke Panci Sayuran Panas, Kaki hingga Punggung Melepuh, Bidan: Menangis, Baru Diangkat
Kasus kedua dialami oleh Maftuh Ahnan. Balita 15 bulan dirawat di RSUD dr Harjono setelah terkena tumpahan air panas pada 14 Juni 2019. Untuk Maftuh Ahnan, luka bakar yang diderita hanya 10 persen.
Kasus terakhir adalah Ramadani Pelangi Qurani (3,5). Ramadani tercemplung kuah sayur panas saat kedua orang tuanya menyiapkan dagangan pada 17 September 2023. Luka bakar yang diderita sekitar 50 persen.
“Saya hanya meminta orang tua balita yang sedang aktif untuk lebih waspada. Terlebih mereka anak-anak tidak mengetahui pasti bahayanya,” pungkas Supriyadi.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Balita Tercemplung Air Panas Tidak Hanya Satu Kali di Ponorogo, Dinsos Minta Orangtua Lebih Waspada
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.