TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petani Tebu Bersatu (Petebu) Dukung Ganjar Pranowo, melakukan pavingisasi di kompleks Masjid dan Ponpes Riyadus Shorfiyah, Kampung Awiluar, Kelurahan Singkup, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (23/9/2023).

“Fungsinya untuk kenyamanan masyarakat karena ini kan belum ada fasilitasnya ya, belum ada pavingnya, biar nyaman,” kata Korda Petebu Dukung Ganjar Kota Tasikmalaya, Muhammad Ridwan, dalam keterangan Senin (25/9/2023).

Pavingisasi dilakukan Petebu Ganjar bersama puluhan warga sekitar dengan cara gotong royong.

Pemuda hingga tokoh masyarakat setempat turut serta dan bahu membahu mengerjakannya.

Dengan semangat dan antusiasme tinggi, mereka bekerja sama memasang paving block di kompleks tersebut.

Para warga tampak guyub dan sesekali sambil berbincang riang bersama.

“Alhamdulillah karena memberikan manfaat, masyarakat merasa senang diberikan bantuan,” ucap Ridwan.

Ridwan mengatakan, pavingisasi ini merupakan komitmen Petebu Ganjar untuk menebarkan manfaat kepada masyarakat. 

Dia menyatakan pihaknya akan terus melakukan kegiatan serupa di daerah-daerah lainnya.

“Hal-hal seperti ini harus sering dilakukan karena ini pergerakan positif yang mesti kita dukung,” ujarnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Kampung Awiluar, Otong Henadi Putra mengucapkan terima kasih kepada Petebu Ganjar yang sudah memberikan manfaat buat warga setempat.

Pasalnya kompleks yang dipasang paving block itu kerap digunakan warga untuk berbagai kegiatan seperti pengajian. 

Namun karena sebelumnya belum ada paving, kompleks tersebut sering tergenang air ketika hujan.

“Kebutuhan yang bapak-bapak Petebu berikan sangat bermanfaat sekali karena paving block itu kan penting buat resapan air. Mudah-mudahan Petebu lebih maju, lebih bermanfaat, dan kepeduliannya semakin luas lagi,” ujarnya.

Baca juga: Gandeng Musisi Jalanan, Petebu Galang Dana Bantu Petani Tebu Korban Kebakaran

Selain di Kampung Awiluar, Petebu Ganjar juga melaksanakan aksi sosial di dua titik Tasikmalaya. Yakni renovasi atap masjid dan tempat wudhu di Desa Banyurasa, serta pembuatan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) di Desa Tanjung Pura.