Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswa SMA Pelaku Pembacokan Guru di Demak Ditangkap, Dikenal Pendiam dan Sering Tak Masuk Kelas

Polisi menangkap siswa SMA pelaku pembacokan guru. Pelaku merupakan siswa kelas XI yang pendiam dan sering membolos.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Siswa SMA Pelaku Pembacokan Guru di Demak Ditangkap, Dikenal Pendiam dan Sering Tak Masuk Kelas
(Tangkap layar YouTube Tribunnews // Istimewa Via TribunJateng.com)
Kolase Tribunnews: Inilah sosok siswa MA di Demak yang jadi pelaku pembacokan ke gurunya, kini telah berhasil diamankan oleh polisi. 

Saat ini pelaku duduk di bangku kelas XI dan harus menyelesaikan sejumlah tugas agar dapat naik kelas.

"Memang anaknya pernah tinggal kelas, saat ini saja naik kelas harus dengan syarat mengerjakan tugas tambahan untuk menambahi nilai yang kurang," tandasnya.

Sejumlah orang mengevakuasi guru MA Yasua Demak yang menjadi korban pembacokan siswa saat Penilaian Tengah Semester (PTS) berlangsung
Sejumlah orang mengevakuasi guru MA Yasua Demak yang menjadi korban pembacokan siswa saat Penilaian Tengah Semester (PTS) berlangsung (Ist)

Sekolah Diliburkan

Motif kasus penganiayaan ini lantaran R tidak terima nilai ujian tengah semesternya jelek.

Sejumlah guru dan siswa histeris saat melihat korban berlumuran darah di depan pintu kelas.

Kemenag Demak, Afief Mundzier menyatakan kegiatan belajar mengajar di Madrasah Aliyah (MA) di Demak, Jawa Tengah itu diliburkan sementara.

Baca juga: Aniaya Ikat Anak Kandung di Pohon Pisang, Ibu di Boyolali Belum Jadi Tersangka

Hal ini dilakukan lantaran para guru dan siswa masih mengalami trauma usai menyaksikan langsung aksi penganiayaan yang dilakukan R.

BERITA REKOMENDASI

Trauma healing akan segera dilakukan sebagai upaya mengurangi trauma para guru dan siswa.

"Upaya kami dari kementrian agama akan segera melakukan trauma healing, untuk anak didik dan guru."

"Segera kami hadirkan tenaga yang memiliki kompetensi untuk melakukan recovery healing," bebernya, Senin (25/9/2023).

Ia menambahkan para guru dan siswa tidak parnah menyangka akan terjadi kasus penganiayaan di lingkungan sekolah.

Mereka masih syok akan kejadian tersebut sehingga kegiatan sekolah perlu diliburkan.


"Sebagaimana dapatkan kami dilapangan ada guru yang dirawat dirumah sakit karena syok sehingga kejadian tadi ada yang pingsan melihat kejadian yang tidak pernah terbayangkan oleh kami semua," terangnya.

Baca juga: Seorang Ibu di Boyolali Diduga Aniaya Balita di Bawah Pohon Pisang, Disebut Miliki Pengalaman Pahit

Afief Mundzier menyatakan kondisi guru Fathur kini mulai membaik usai menjalani perawatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas