Kesehatan Warga yang Terdampak Kebakaran TPA Kopi Luhur Cirebon Mulai Terancam
Seorang pria datang ke kantor kelurahan dan mengeluh ibunya sakit paru-paru karena kebakaran TPA Kopi Luhur Cirebon
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harja Mukti, Kota Cirebon, Jawa Barat kembali terbakar.
Terbakarnya TPA Kopi Luhur juga mengganggu dan mengancam kesehatan warga.
Salah satu warga yang terkena dampak kebakaran tersebut adalah Uli (43).
Terganggunya warga yang beralamat di Blok Sumur Hoe RT 2/8 itu terlihat saat ia mendatangi Kantor Kelurahan Argasunya, pada Sabtu (30/9/2023) pagi.
Uli datang seorang diri menggunakan kendaraan roda dua pribadi miliknya.
Ia datang untuk mengadu keluhan hasil pemeriksaan ibunya.
Baca juga: Kebakaran di TPA, KLHK Soroti Masalah Sistem Open Dumping Pengelolaan Sampah
Hasil pemeriksaan menunjukkan, ibunya dinyatakan mengalami sakit paru-paru dan harus dirujuk ke rumah sakit.
Dalam surat rujukan itu, ibunya diminta harus dirujuk ke rumah sakit pada Senin, 1 Oktober 2023.
Belum selesai soal ibunya, keempat anak Uli juga ternyata mendapat perawatan di Puskesmas Sitopeng, dengan keluhan batuk dan sesak napas.
Bukan hanya keempat anaknya, istri Uli pun ikut merasakan dampak asap kebakaran TPA Kopi Luhur Cirebon.
"Udah jatuh korban ya, orang tua saya kan kena paru-paru kemarin diperiksa tuh dirujuk ke poli paru," ujar Uli saat diwawancarai media, Sabtu (30/9/2023).
Karena satu keluarga terdampak asap kebakaran TPA Kopi Luhur Cirebon, dia minta agar tim gabungan dengan serius memadamkan api.
"Ya, minta pemadaman tuh yang serius, jangan nunggu api besar baru ada pemadaman api kecil kecil dibiarkan, nggak ada 'blangwir', yang tuntas dipadamkan tu," ucapnya.
Dia mengaku sangat terganggu dengan asap yang merebak masuk ke rumahnya.