Gerakan Sehari Dua Telur Jadi Inovasi Kendal Turunkan Angka Stunting
Ada sekitar 44.228 keluarga yang masuk dalam keluarga risiko stunting atau sebesar 13,85 persen dari jumlah keluarga yang ada di kabupaten Kendal.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) Albertus Hendri Setyawan menyebut, intervensi memberikan telur bagi anak stunting menjadi inovasi Kabupaten Kendal menurunkan angka stunting.
Di daerah Kendal, pemerintah daerah membuat gerakan SEDULUR (Sehari Dua Telur).
Ia menerangkan, ada sekitar 44.228 keluarga yang masuk dalam keluarga risiko stunting atau sebesar 13,85 persen dari jumlah keluarga yang ada di kabupaten Kendal.
"Ada gerakan Sedulur sehari dua telur yang mana kita menggalakkan gerakan ini bisa di mulai dari TPS kabupaten kecamatan hingga desa maupun keluruhan," tuturnya dalam webinar Praktik Baik Audit Kasus Stunting Indonesia Seri III, Senin (2/10/2023).
Baca juga: BKKBN Sebut Serapan Anggaran Audit Stunting Masih Rendah
Adapun inovasi yang dilakukan adalah progaram Bapak/Bunda Asuh Anak, SEBUNTING (Sedekah Bulanan Kebutuhan Stunting).
"Kita salurkan khususnya kepada sasaran audit stunting berupa bantuan makanan. Juga ada pemberian beras dan 12 provit dari BKKBN," terang Albertus.
Pemberian beras Provit, KEBAL Stunting (Kelas Balita Stunting), Inovasi Program Joko Ting-ting, maupun penunjukan duta stunting.
Capaian Penurunan Prevalensi Stunting di Kabupaten Kendal
Pada tahun 2021 berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting di kabupaten Kendal adalah 21,2 persen.
Kemudian berdasarkan data E-PPGBM pada tahun 2021 prevalensi stunting sebesar 8,06 persen.
Kemudian di tahun 2022 prevalensi stunting di Kabupaten Kendal mengalami penurunan untuk SSGI dari 21,2 persen turun menjadi 17,5 persen atau sebesar 3,7 persen.
Namun berdasarkan E-PPGBM prevalensi stunting sedikit meningkat dari 8,06 persen dari 11,4 persen.
kemudian pada tahun 2023 PPGBM prevalensi stunting di kabupaten Kendal sebesar 10,93 persen.
"Sementara dari SSGI kita masih menunggu datanya untuk tahun 2023 ini mungkin prosesnya masih berjalan dan tentunya kami akan mencoba mengerahkan berbagai upaya agar kita bisa mewujudkan target penurunan stunting nasional di tahun 2024 menjadi 14 persen," terang Albertus.