Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hutan Gunung Lawu Kebakaran, Mbok Yem Masih Bertahan di Puncak dan Warungnya Masih Utuh

Mbok Yem bersama 3 anggota keluarganya masih bertahan di puncak, tetapi kondisinya dakam keadaan sehat dan selamat.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Hutan Gunung Lawu Kebakaran, Mbok Yem Masih Bertahan di Puncak dan Warungnya Masih Utuh
Kompas.com/ Anggara
Foto kondisi warung Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu sebelum terjadi kebakaran, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, - Pemilik warung legendaris di kawasan Puncak Gunung Lawu, yang biasa disebut Mbok Yem hingga saat ini masih bertahan di atas gunung.

Padahal, hutan Gunung Lawu sedang mengalami kebakaran dan sejumlah warung pun ludes dimakan si jago merah.

"Warung yang lain sudah ludes tapi untuk mbok Yem masih utuh," ucap Kalak BPBD Kabupaten Karanganyar, Juli Padmi Handayani dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (3/10/2023).

Baca juga: Kebakaran Hutan Gunung Lawu, 24 Jam Api Baru Padam

Juli mengatakan, meski Mbok Yem bersama 3 anggota keluarganya masih bertahan di puncak, tetapi kondisinya dakam keadaan sehat dan selamat.

Saat ini, kata Juli, tim gabungan memberikan sejumlah logistik kepada mereka.

"Beliau tidak mau dievakuasi, dan karena itu, kami memberikan logistik di sana," ucap dia.

Diketahui, puncak Gunung Lawu terdampak kebakaran hutan yang awalnya dari kawasan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Berita Rekomendasi

Ada lebih kurang dua kawasan puncak Gunung Lawu yang terdampak kebakaran tersebut.

Juli menjelaskan, dua kawasan itu adalah Hargo Tiling (Dumiling) serta Hargo Puruso (Purusa).

"Yang terbakar masuk petak petak 63-A2 (Hargo Tiling) dan petak 63-A3 (Hargo Puruso)," ucap Juli.

Dia mengatakan total lahan yang terdampak yaitu 8 hektare.

Rinciannya, kawasan Hargo Tiling yang terdampak sekira 5 hektare dan Hargo Puruso ada lebih kurang 3 hektare.


"Sebelumnya, api membakar Hargo Dalem, namun hingga saat ini sudah dipadamkan relawan," ucap dia.

"Dan api ke arah utara atau pendakian Cetho karena angin ," pungkasnya.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas