Mahasiswa Baru IAIN di Gorontalo Meninggal Diduga karena Penyakit Kambuh saat Kegiatan Pengkaderan
Sebelum mengikuti pengkaderan, korban diketahui dalam keadaan kurang sehat. Meskipun begitu, korban tetap mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, GORONTALO - Hasan Saputro Marjono, mahasiswa baru di Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo meninggal dunia saat mengikuti kegiatan pengkaderan.
Hasan dinyatakan meninggal dunia saat mengikuti pengkaderan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI), di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Minggu (1/10/2023)
Dalam pengkaderan tersebut, terdapat beberapa kegiatan yang meliputi latihan ceramah, outbond, dan hiking.
Informasi yang dihimpun TribunGorontalo.com, Hasan meninggal dunia diduga karena penyakit yang dideritanya kambuh saat mengikuti pengkaderan tersebut.
Baca juga: Syarat dan Cara Daftar Program Magang Kemenkeu 2023, Terbuka bagi Mahasiswa
Diketahui, korban memliki riwayat penyakit asma.
Sebelum mengikuti pengkaderan, korban diketahui dalam keadaan kurang sehat.
Meskipun begitu, korban tetap mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dalam pengkaderan.
Saat melaksanakan hiking, korban pun drop karena tenaganya terlalu terforsir dalam giat tersebut.
Pihak panitia pun langsung melarikan korban ke Rumah Sakit Aloei Saboe.
Kampus Bentuk Tim Investigasi
IAIN Sultan Amai Gorontalo membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kematian mahasiswa Fakultas Syariah, Hasan Saputro Marjono saat mengikuti pengkaderan Diklat Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI) di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango pada Minggu (1/10/2023).
"Kami diminta rektor untuk membentuk tim untuk melakukan investigasi. Karena bagaimanapun lembaga pasti bertanggung jawab dalam hal ini," ujar Ahmad Faisal, Dekan Fakultas Syariah IAIN Gorontalo saat ditemui TribunGorontalo.com di gedung rektorat, Senin (2/10/2023) sore.
Baca juga: Ikuti Diklat di Lemhannas, PSMTI Diajarkan soal Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan
Terkait penyebab kematian mahasiswa tersebut, Faisal mengatakan, pihaknya belum bisa menanggapinya karena mereka belum mengetahui detailnya.
"Cerita yang beredar, awalnya korban itu penyakitnya kambuh. Itu kejadiannya di lokasi pengkaderan," ujar Faisal.
Faisal menegaskan bahwa tidak ada tindak kekerasan terhadap mahasiswa yang mengikuti pengkaderan.
"Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada tindak kekerasan dalam diklat tersebut, tapi kami tetap diminta pak rektor membentuk tim investigasi," katanya.
Selain untuk memvalidasi penyebab kematian mahasiswa, pembentukan tim investigasi itu bertujuan memastikan tidak ada unsur kekerasan dalam program organisasi mahasiswa intra kampus.
"Diklat semacam ini harus terhindar dari unsur kekerasan, pelecehan dan semacamnya. Semua yang berpotensi merugikan dan melanggar hukum tentu harus dipastikan tidak ada dalam kegiatan seperti ini," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul BREAKING NEWS Seorang Mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo Meninggal saat Ikuti Pengkaderan