Novi juga menambahkan bahwa anaknya itu sudah tidak masuk sekolah selama sepekan lantaran harus dipapah saat berjalan.

Minta Proses Hukum

Ibunda G itu mengatakan bahwa oknum guru dan kepala sekolah tersebut sudah datang meminta maaf.

Namun ia tetap tidak terima dan meminta agar kasus ini berlanjut ke proses hukum.

Bahkan, ia telah melaporkan kejadian tersebut pada pihak-pihak yang dianggapnya dapat memberikan perlindungan bagi anaknya itu.

"Tadi mau buat laporan ke polisi, tetapi akan dilakukan mediasi yang menghadirkan pihak pemerintah, bhabinkamtibmas dan babinsa," ujar Novi.

Turunkan Tim kesehatan

Dalam menanggapi peristiwa ini, Maidi selaku Wali Kota Madiun mengatakan Pemkot Madiun segera menurunkan tim kesehatan untuk merawat siswa yang menjadi korban hukuman oknum guru SMPN 10 Kota Madiun.

“Nanti kami cek ke sana bersama tim puskesmas dan dinas kesehatan. Tim puskesmas saya suruh ke sana untuk merawat.

Kalau memang masih sakit biar dicek dari tim Dinkes dan dirawat hingga sembuh," kata Maidi dikutip TribunBengkulu.com, Kamis (05/10/2023).

Maidi juga segera menurunkan tim Inspektorat Kota Madiun.

Namun, sampai saat ini belum ada laporan dari Dinas Pendidikan Kota Madiun terkait kejadian yang menimpa siswa berinisial G.

“Saya nanti akan cek karena belum ada laporannya,” kata Maidi.

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Kronologi Siswa SMP Madiun Dihukum Guru Lari Lapangan Basket saat Siang Bolong hingga Kaki Melepuh