Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswi SMP di Sragen jadi Korban Bully, Pelaku Ternyata Sudah Tak Bersekolah hingga Kata Dinas

Aksi perundungan di bangku sekolah kembali terjadi. Kali ini di Sragen, Jateng, siswi SMP jadi korban

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Siswi SMP di Sragen jadi Korban Bully, Pelaku Ternyata Sudah Tak Bersekolah hingga Kata Dinas
Istimewa/icws_infocegatanwilayahsragen
Tangkapan layar dugaan aksi perundungan atau bullying di wilayah Sambungmacan, Sragen. - Aksi perundungan di bangku sekolah kembali terjadi, kali ini di Sragen, Jateng, siswi SMP jadi korban. 

TRIBUNNEWS.COM - Aksi perundungan atau bullying di bangku sekolah kembali terjadi.

Terbaru ini, ada siswi kelas tiga SMP di Sragen, Jawa Tengah, jadi korban perundungan.

Aksi perundungan tersebut, terekam dalam sebuah video dan ramai dibincangkan.

Terlihat, korban ditendang dan dipukul oleh siswi lainnya.

Korban diketahui merupakan siswi salah satu MP di Kecamatan Gondang, Sragen.

Wakil Kepala Sekolah tempat korban belajar, Teguh Hartadi mengonfirmasi bahwa korban merupakan muridnya dan saat ini duduk di bangku kelas sembilan.

"Ada sebuah video viral, dimana video tersebut sudah tersebar ke masyarakat," kata dia saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (4/10/2023).

Berita Rekomendasi

"Kemudian, saya memberi penjelasan, dari video tersebut, kalau yang dibully memang anak (murid) saya, S," tambahnya.

Setelah ditelusuri, pelaku perendungan tersebut berinisial A.

Baca juga: Siswi SMP di Sragen Dianiaya Teman, Pihak Sekolah Ungkap Sosok Pelaku dan Motif Perundungan

Teguh mengatakan, terduga pelaku kini sudah tak bersekolah lagi.

Mengutip TribunSolo.com, terduga pelaku sudah mengundurkan diri dari sekolah sejak kelas dua semester pertama.

"Yang membully, yang menendang hingga yang memukul, itu juga anak (murid) saya, tapi sudah drop out, sudah tidak sekolah di sini," jelas Teguh.

Antara korban dan pelaku, kata Teguh, merupakan teman satu angkatan.

"Sejak kelas 8 semester 1 itu keluar, mengundurkan diri, karena sudah kita rayu, sudah kita imbau, sudah diberikan pendekatan, memang tidak mau (sekolah)," ujar Teguh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas