Sudah 2 Bulan Warga Sikka NTT Konsumsi Air Batang Pisang Karena Kekeringan dan Krisis Air Bersih
Ratusan warga di Kabupaten Sikka, NTT terpaksa mengkonsumsi air dari batang pohon pisang untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Editor: Theresia Felisiani
Akibatnya, warga kesulitan untuk mengambil air di mata air tersebut.
Untuk mendapatkan air batang pisang secukupnya, warga terpaksa menebang beberapa pohon pisang di kebun dekat pekarangan rumah.
Pohon- pohon pisang tersebut di tebang, lalu di buatkan lubang pada pangkal pisang agar dapat menapung air pisang.
Agar dapat menampung air secukupnya,batang pisang yang sudah dilubangi ditutup kembali dengan kulit pisang dan daun pisang hingga satu hari lamanya.
Hingga air dalam batang pisang yang sudah di lubang tertampung penuh air, lalu air tersebut di gayung dan diisi dalam ember kemudian dibawah pulang ke rumah untuk dimasak dan di konsumsi.
"Pohon dibuat lubang untuk ambil pada sore hari, sehingga paginya airnya bisa diambil untuk dimanfaatkan," kata Yoseph.
Sementara itu, untuk membeli air tangki warga harus merogoh kocek hingga Rp. 250 Ribu untuk mendapatkan satu tangki air ukuran 5 ribu liter.
Menurutnya, Bagi warga yang tidak mampu membeli air tangki, warga pun terpaksa mengkonsumsi air dari batang pohon pisang.
Ia pun mengharapkan kepada pemerintah untuk membantu mendistribusikan air minum bersih untuk warga, sebab saat ini warga sangat kesulitan mendapatkan air minum bersih.
Dukungan air bersih dari Kepolisian
Kondisi krisis air bersih warga di Kabupaten Sikka juga menjadi atensi pihak kepolisian.
Pada Jumat 22 September 2023 lalu, aparat Polres Sikka melakukan distribusi bantuan air bersih kepda 300 kepala keluarga di dusun Orin Belan, Desa Bura Bekor, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka.
Dukungan air bersih sebanyak 16.500 liter itu diberikan juga dalam rangka memperingati hari lalu lintas ke-68 tahun 2023.
Kapolres Sikka AKBP Hardi Dinata mengatakan air bersih didistribusikan kepada keluarga yang mengalami kesulitan air bersih.
"Pendistribusian air hari ini sebanyak 16.500 liter untuk 300 kepala keluarga, memang daerah sini memang saat ini kesulitan air bersih," ujar AKBP Hardi Dinata.
Baca juga: Dinonaktifkan Atas Dugaan Pelecehan IRT, Kini AKP Firammudin Kembali Jabat Kasat Lantas Polres Sikka
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.