Nasib Tragis Bocah di Subang, Tinggal di Pos Ronda hingga Meminta-minta, Tewas Disiksa Ibu Kandung
Nasib tragis dialami MR (13), remaja asal Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Ia tewas di tangan ibu kandungnya.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
"Maaf-maaf kalau keseharian si korban memang anak ini memiliki kebiasaan yang buruk."
"Artinya gini, dia suka mengambil barang-barang orang lain," kata Kepala Dusun Parigi 2, Karnoto, dilansir TribunJabar.id.
Meski memiliki kebiasaan tak baik, tapi MR juga dikenal suka membantu.
Saat ada kegiatan di lingkungannya, MR kerap ikut bergotong royong.
Terkait kondisi keluarga, Karnoto mengatakan, warga sering mendengar suara keributan di rumah kakek MR.
Dari keterangan Karnoto, korban tinggal di rumah itu bersama ibu kandung, kakek, paman, serta adik tiri korban.
"Kalau ribut-ribut itu barusan saya ngobrol sama tetanggannya yang terdekat, udah nggak aneh gitu denger-denger keributan."
"Kalau denger tangisan sudah nggak aneh karena sering sekali di rumah tempat kejadian perkara (TKP) tersebut," ungkap Karnoto.
Korban Dipukuli Pakai Tongkat
Diwartakan TribunJabar.id, Nurhani nekat menghabisi nyawa anak kandungnya yang ingin memiliki handphone (HP).
Dari pengakuan Nurhani, korban juga beberapa kali mengambil ponselnya, walaupun telah dikembalikan.
Tanpa pikir panjang, Nurhani memukuli anaknya dengan sadis hingga tak berdaya.
Baca juga: Fakta Ibu Bunuh Anak Kandung di Subang, Jasad Ditemukan Terikat hingga Dibuang saat Masih Hidup
Kepada polisi, Nurhani mengaku menyiksa MR di rumah orang tuanya.
Ia menganiaya anaknya menggunakan tongkat yang kerap dipakai kakek korban berjalan.
"MR saya pukul menggunakan tongkat kayu, pipa paralon, dan sebilah bambu pagar," ujarnya, Kamis (5/10/2023).