Nasib Tragis Bocah di Subang, Tinggal di Pos Ronda hingga Meminta-minta, Tewas Disiksa Ibu Kandung
Nasib tragis dialami MR (13), remaja asal Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Ia tewas di tangan ibu kandungnya.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
Saat melakukan penganiayaan itu, Nurhani mengikat tangan korban.
Dibuang ke Sungai saat Masih Hidup
Setelah anaknya tak berdaya, Nurhani menyeret MR ke belakang rumah, menyusuri kebun.
Adik Nurhani, yang datang lantas membawa korban yang sudah tak berdaya menggunakan sepeda motor.
Sang adik membawa MR ke Sungai Bugis di Anjatan, Indramayu, lalu membuangnya di sana.
Ternyata, korban masih hidup saat hendak dibuang.
"Masih hidup saat diseret lewat belakang rumah sebelum dibawa pakai motor dan dibuang ke Sungai Bugis, Anjatan," ungkap Nurhani.
Ditemukan Banyak Bercak Darah
Tim Inafis Polda Jabar yang melakukan olah tempat kejadian perkara di kediaman kakek korban menemukan sejumlah bercak darah di ruang tamu.
"Bercak darah itu ditemukan di beberapa barang," kata Bhabinkamtibmas Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Aipda Ridwan, Kamis, dikutip dari TribunJabar.id.
Bercak darah juga terlihat di pipa paralon, tongkat kayu, kusen, besi rel kereta berukuran panjang 20 sentimeter, dan gergaji kayu.
Darah juga terlihat pada sebilah kayu yang patah menjadi dua, pecahan genting, batu bata, dan dinding rumah.
Kemudian di halaman belakang rumah menuju kebun dan sejumlah titik lainnya.
Total semuanya ada 37 titik bercak darah di lokasi kejadian.
"Polisi dari Polres Indramayu mendatangi rumah kakek MR dan mengamankan ibu korban, paman, dan kakek korban," terang Ridwan.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Ahya Nurdin)