Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bocah 5 Tahun Disetrika Tantenya Sendiri usai Makan Rambutan, Polisi: Motifnya karena Jengkel

Seorang wanita berinisial SM yang tega menyetrika punggung dan dada bocah lima tahun (R)di Simalungun, Sumatera Utara mengaku jengkel ke korban.

Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Bocah 5 Tahun Disetrika Tantenya Sendiri usai Makan Rambutan, Polisi: Motifnya karena Jengkel
Kolase Tribunnews.com
Perut dan punggung bocah berusia 5 tahun di Simalungun disetrika tantenya. Pelaku mengaku kesal lantaran korban makan rambutan. 

TRIBUNNEWS.COM – Nasib malang dialami R, bocah 5 tahun di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, yang menjadi korban penganiayaan oleh tante atau bibinya sendiri, SM (53).

SM tega menganiaya R dengan cara menyetrika perut dan punggung bocah lima tahun tersebut.

Diketahui, R beberapa bulan terakhir memang tinggal bersama SM.

Penganiayaan ini bermula saat R memakan semua rambutan di rumah SM pada Rabu (4/10/2023) lalu.

R pun meninggalkan banyak kulit rambutan yang berserakan.

Kulit rambutan yang berserakan tersebut membuat SM marah hingga membuatnya tega memukul kaki R menggunakan sapu lidi.

Baca juga: Pengemudi Ferrari yang Tabrak 5 Kendaraan di Senayan Berkecepatan 100km/jam, Polisi: Kondisi Ngantuk

Tidak berhenti sampai di situ, SM kemudian juga menempelkan setrika panas di bagian perut dan juga punggung bocah lima tahun tersebut.

BERITA REKOMENDASI

Akibatnya, R mengalami luka bakar 30 persen.

Seseorang yang tidak disebutkan namanya kemudian melaporkan penganiayaan itu ke kepolisian pada Kamis (5/10/2023).

Kapolres Simalungun, AKBP Ronald FC Sipayung, mengatakan saat itu SM mengaku jengkel.

"Motif pelaku karena jengkel ke korban. Pada saat pulang ke rumah, rambutan dan nasi di rumah sudah habis dimakan korban."

"Saat pelaku menyetrika pakaian, langsung menyetrika badan (perut dan punggung) korban," ujar Ronald, Sabtu (7/10/2023),dikutip dari TribunMedan.


Tidak hanya itu saja, SM juga mengaku tega melakukan aksi penganiayaan itu dengan alasan untuk mendisiplinkan R.  

Ronald menegaskan alasan tersebut tidak bisa dibenarkan atas tindakan yang telah dilakukan SM kepada R.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas