Berbagi Air Bersih Ringankan Masyarakat yang Alami Kekeringan di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah
Langkah mendistribusikan dilakukan untuk meringankan warga yang semakin sulit mendapatkan air bersih dengan berbagi air bersih kepada masyarakat.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Dewi Agustina
Sementara sebagian besar wilayah Kab. Kudus, Pati, Grobogan, Blora dan Kota Semarang ; sebagian wilayah Kab. Sragen, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas; Sebagian Kecil wilayah Kab. Cilacap, Brebes, Pemalang, Pekalongan, Batang, Tegal, Kab. Semarang, Salatiga, Boyolali, Klaten, Magelang, Purworejo, Kebumen dan Purbalingga tidak ada peringatan.
Kepala Data dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang, Iis Widya Harmoko mengatakan curah hujan dasarian III September 2023 masih rendah. Sehingga membuat Jawa Tengah masih dilanda kekeringan.
"Berdasarkan monitoring Hari Tanpa Hujan Dasarian III September 2023, 44 persen wilayah Jawa Tengah masuk kriteria kekeringan ekstrem (> 60 hari tanpa hujan), 15 persen wilayah Jawa tengah masuk kriteria sangat panjang (31 – 60 hari tanpa hujan), 1,4 persen wilayah Jawa Tengah masuk kriteria panjang (21 – 30 hari tanpa hujan)," kata lis dalam keterangannya, Minggu (1/10/2023).
Baca juga: Infrastruktur Sanitasi dan Air Bersih Jadi Kebutuhan Dasar Warga Wonogiri yang Terdampak Kekeringan
Iis menambahkan, beberapa daerah di Jateng mengalami hari tanpa hujan dengan kriteria menengah hingga pendek, yakni rentan 1-20 hari.
"33 persen wilayah Jawa Tengah masuk kriteria menengah (11 – 20 hari tanpa hujan), 0,6 persen wilayah Jawa tengah masuk kriteria pendek (6 – 10 hari tanpa hujan) dan 6.1 persen wilayah Jawa Tengah masuk kriteria sangat pendek (1-5 hari tanpa hujan)," imbuhnya.
Hasil prakiraan deterministik curah hujan dasarian I dan II Oktober 2023 menyebut, curah hujan di seluruh wilayah Jawa Tengah masuk kriteria rendah (0 - 50 mm).
"Untuk dasarian III Oktober 2023 seluruh wilayah Jawa tengah masuk dalam kriteria rendah (0 – 50 mm), kecuali sebagian kecil wilayah Purbalingga, Pekalongan, Banjarnegara dan Kebumen masuk dalam kriteria menengah (51 – 75 mm)," jelasnya.
Pada dasarian I November 2023, curah hujan di seluruh wilayah Jawa tengah masuk dalam kriteria rendah (0 – 50 mm).
Kecuali wilayah Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, sebagian Kebumen, Pekalongan, sebagian kecil Banyumas, Purworeo, Pemalang, Batsng, Kendal, Temanggung, Magelang dan Karanganyar masuk dalam kriteria menengah (51 – 10 mm).
Hari tanpa hujan terpanjang di Jateng dasarian I September 2023 terjadi di Ngemplak (Boyolali; Jumapolo (Karanganyar); Pedan (Klaten); Sidoharjo (Semarang); Karangmalang dan Masaran (Sragen); Baki (Sukoharjo), yang mengalami 141 hari tanpa hujan.
Warga di Klaten Utara (Kab. Klaten); Bringin (Kab. Semarang); Kartasuro (Kab. Sukoharjo) juga mengalami 140 hari tanpa hujan.
"Hari tanpa hujan selama 125 hari meliputi Kec. Masaran, Kab. Sragen," tutur lis.
Di sisi lain, hujan akan mengguyur Jateng pada November.
"Prakiraan awal musim hujan diprakirakan umumnya November," ucapnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.