Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga NTB Mengeluhkan Harga Beras Mahal, Sandiaga Respons Lewat Bazar Sembako Murah

Sandiaga Uno bersama komunitas UMKM Rumah SandiUno Indonesia (RSI) melaksanakan program pasar murah tebus Rp 5.000 di Lombok Tengah.

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Warga NTB Mengeluhkan Harga Beras Mahal, Sandiaga Respons Lewat Bazar Sembako Murah
Istimewa
Sandiaga Uno bersama komunitas UMKM Rumah SandiUno Indonesia (RSI) melaksanakan program pasar murah di Lombok Tengah, Nusa Tenggara barat (NTB). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Sandiaga Uno bersama komunitas UMKM Rumah SandiUno Indonesia (RSI) melaksanakan program pasar murah tebus Rp 5.000 di Lombok Tengah, Nusa Tenggara barat (NTB).

Program tersebut dijalankan dalam rangka menyikapi keluhan masyarakat atas kenaikan harga komoditas bahan pangan, seperti beras dan minyak goreng.

Pihaknya pun menyediakan ratusan paket sembako murah untuk ibu-ibu rumah tangga.

"Kita harus cepat turun ke masyarakat melihat keadaan ekonominya, apalagi dengan adanya ketegangan di Timur Tengah akan berdampak pada naiknya harga-harga bahan pokok di sini," ujar Sandiaga dilansir Senin (16/10/2023).

Menparekraf tersebut pun mengaku dirinya mengecek langsung soal keluhan tersebut.

Ternyata kenaikan bukan hanya harga pangan, tapi harga-harga pokok, dan berdampak terhadap meningkatnya biaya hidup.

Berita Rekomendasi

"Ibu-ibu juga sebagian yang ekonominya lagi susah merasa terbantukan, karena ada bazar sembako murah yang dilakukan oleh para komunitas UMKM RSI," ujar Sandiaga .

Baca juga: Presiden Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana Bahas Harga Beras

Perlu diketahui, saat ini harga beras di pasaran mencapai Rp 12.000 hingga Rp 15.000 per kilogram.

Harga mulai merangkak naik sejak beberapa bulan lalu.

Sandiaga menyebut adanya tiga tantangan yang menyebabkan harga beras melonjak naik.

Pertama tantangan geopolitik Rusia-Ukraina, kedua pembatasan pasokan ekspor dari negara penghasil pangan, ketiga tantangan El Nino memicu bencana kekeringan yang parah.

Kabupaten Lombok merupakan satu daerah yang ketersediaan pangan dan inflasinya terjaga.

Baca juga: Harga Beras Makin Tak Terkendali Menembus Rp15 Ribu, Presiden Jokowi Sebut Petani Senang

Sandiaga menegaskan hal seperti ini yang harus dipertahankan.

"Beras ini ada 3 tantangan, yang pertama tantangan geopolitik ketegangan di Rusia - Ukraina dan Timur Tengah, kedua ada pembatasan ekspor pangan oleh negara-negara penghasil produk pangan, ketiga yang sekarang menjadi tantangan kita adalah El Nino cuaca yang sangat berubah," ungkap Sandiaga.

"Ini perlu kita sikapi dengan kedaulatan pangan kita, ketersediaan pasokan khususnya di Lombok dan NTB ini alhamdulillah ketersediaan pangannya terjaga, inflasinya terjaga, tapi kita tidak boleh lengah."

"Saya langsung turun ke masyarakat saya ingin mereka merasakan bahwa kita juga hadir, pemerintah juga hadir dan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan," katanya.

Lebih lanjut, dari kegiatan ini, Sandiaga berharap dapat memacu kreativitas anak muda di Nusa Tenggara Barat dalam meningkatkan aktivitas, seperti pelatihan-pelatihan sumber daya manusia.

Sehingga, generasi muda menjadi tuan rumah di negaranya.

"Kegiatan ini memacu kreativitas dari anak muda dan ada Poltekpar Lombok disini, kita ingin anak mudanya lebih bisa meningkatkan aktivitas dari kegiatan pelatihan-pelatihan SDM, khususnya SDM pariwisata Lombok karena meningkat pesat, jangan sampai kita hanya menjadi penonton tapi kita harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri," katanya.

Terpisah seorang warga Kampung Baru Meteng, Kelurahan Prapen, Kecamatan Praya, Amnah, 46, mengaku senang dengan adanya program pasar murah yang ditebus hanya lima ribu rupiah.

Pasalnya kebutuhan pangan seperti beras dan minyak goreng jauh lebih murah dari harga di pasaran.

"Alhamdulillah saya merasa sangat senang dan terbantukan, kalau bisa kegiatan ini diadakan setiap bulan. Dikarenakan harga sembako saat ini sangat mahal, harga beras per kilonya aja 15.000 rupiah, belum harga minyak, bahan pokok yang lain, dan biaya uang anak sekolah," kata Amnah di Alun Alun Tastura, Kecamatan Praya, Lombok Tengah.

Amnah dan warga menuturkan harapannya bahwa kegiatan serupa rutin dilakukan untuk membantu meringankan beban mereka.

Sehingga, dia berharap Sandiaga dapat menjadi pemimpin negara selanjutnya, dikarenakan selalu sigap, tanggap, dan turun langsung memakmurkan rakyatnya.

"Pak Sandi terima kasih banyak, belum menjadi pemimpin negara saja beliau sudah membahagiakan rakyatnya, memajukan rakyatnya, dan memakmurkan rakyatnya, apalagi beliau jadi pemimpin negara di kemudian hari semakin sejahtera masyarakat Indonesia," kata Amnah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas