Video Lawas Yosef Viral, Nangis di Kuburan Istri-Anaknya Doa Pelaku Ditangkap, Kini Jadi Tersangka
Berikut informasi viral video lawas tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef. Ia menangis meminta berdoa pelaku pembunuhan ditangkap.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan ibu-anak bernama Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Kabupaten Subang, Jawa Barat, menemui babak baru.
Polisi telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus ini, termasuk Yosef Hidayah (58), suami sekaligus ayah dari korban.
Sebelum ditangkap, Yosef di berbagai kesempatannya menegaskan dirinya bukan pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia.
Bahkan, dirinya sempat menangis di depan kuburan kedua korban dan berdoa agar pelaku ditangkap.
Video lawas Yosef viral hingga jadi bahan perbincangan setelah diunggah akun X @kegblgnunfaedh pada Kamis (19/10/2023) kemarin.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, video tersebut direkam pada 8 Oktober 2021 atau sekitar 2 tahun lalu.
Baca juga: Diajak Menemani, Danu Tidak Tahu Cara Yosef Habisi Ibu dan Anak di Subang
Yosef bersama sejumlah orang mendatangi kuburan Tuti dan Amalia di pemakaman umum Istuning, Jalancagak, Subang, Jawa Barat.
Sambil menangis, Yosef menaburkan bunga dan juga berdoa di kuburan istri dan anaknya.
"Semoga diangkat derajatnya ya Allah. Semoga pelakunya terungkap," katanya sambil menangis, dikutip dari YouTube KompasTV.
Video ini pada akhirnya menjadi sorotan kembali butut dari Yosef ditetapkan sebagai tersangka.
Sebut dirinya difitnah
Yosef saat awal perjalan kasus mengeluarkan perbagai pernyataan yang membantah terlibat kasus tewasnya istri dan anaknya.
Ia bahkan menyebut tudingan sebagai pelaku pembunuhan adalah fitnah.
"Tidak sama sekali (terlibat) melakukan apapun, ini boleh jadi fitnah," katanya dalam program AIMAN yang tayang 28 September 2021.
Yosef kemudian membeberkan alibinya pada malam kejadian penemuan jasad kedua korban.
Ia mengaku sempat bertemu Tuti untuk pamit pergi ke rumah istri muda pada 17 Agustus 2021 sekira pukul 21.00 WIB.
"Kurang lebih 21.30 WIB saya tidur di kamar. Karena kecapean kami bangun jam 05.00 WIB," kata Yosef.
Yosef menegaskan, saat pembunuhan terjadi, dirinya bersama istri mudanya bernama Mimi.
Dirinya baru kembali ke tempat kejadian perkara (TKP) keesokan harinya, 18 Agustus 2021.
Baca juga: Setahun Berlalu, Yosef Minta Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Diungkap, Singgung Beban Psikis
"Mau main golf, saya tiba di rumah jam 07.15 WIB. Kita kaget rumah sudah berantakan.
Saya langsung teriak-teriak memanggil anak dan istri. Saya langsung ke depan menghampiri petugas kebersihan untuk kemudian lapor ke polsek karena saya menduga telah terjadi penculikan," urai Yosef.
Yosef selanjutnya melapor ke polisi dan kembali ke dengan kondisi TKP sudah dipenuhi warga.
Di sinilah, baru diketahui Tuti dan Amalia ditemukan tewas di dalam mobil Alphard yang terparkir di rumah.
"Mobil Alphard itu saya beli dan berikan kepada mamahnya (Tuti) sebagai bentuk rasa sayang," kata Yosef.
Terakhir Yosef menegaskan, dirinya tidak memiliki masalah apapun kepada orang lain.
Termasuk utang-piutang yang bisa menjadi motif pembunuhan kepada istri dan anaknya.
Perkembangan kasus
Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan menduga kedua korban dihabisi menggunakan senjata tajam jenis golok.
Dugaan tersebut berdasarkan pengakuan tersangka Danu yang menyebut disuruh mengambil golok oleh tersangka Yosef sebelum kejadian.
Surawan menyebut, pihaknya hingga kini masih mencari alat bukti tersebut.
"Masih kita telusuri," ujarnya, dikutip dari TribunJabar.id.
Surawan melanjutkan, selain meminta keterangan para tersangka, pihaknya telah menggelar pra rekontruksi pada Kamis (19/10/2023) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Lokasinya berada di rumah korban di Jalancagak, Kabupaten Subang.
"Kami bawa satu tersangka yakni Ramdanu atau Danu untuk menunjukkan di lokasi mana saja kedua korban dieksekusi," beber Surawan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo menambahkan, polisi masih melakukan pendalaman.
Dirinya menyebut, penyidik menggunakan scientific identification untuk mengungkap tewasnya Tuti dan Amalia.
"Pemeriksaan tambahan ini sangat diharapkan untuk penyesuaian dari keterangan yang belum juga dapatkan."
"Kita tidak mengejar pengakuan pelaku karena ada alat bukti yang didasari scientific identification," tegas Tompo.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman/Ahya Nurdin)