Panen Raya Tangerang, Jadi Peninggalan Bupati Ahmed Zaki Iskandar
Kabupaten Tangerang membawa kabar baik melangsungkan panen raya padi pada Rabu (18/10) pekan lalu. Hal itu merupakan suatu pencapaian besar ditengah
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji

Langkah-langkah tersebut akhirnya berbuah manis, yang mampu membawa Kabupaten Tangerang bertahan dari ancaman krisis pangan yang menghantui sejumlah daerah di dalam negeri.
Bukan itu saja, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari bantuan tepat guna benih padi varietas tahan kering yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang.
“Pada bulan Agustus lalu kita telah memberikan bantuan benih padi tahan kering untuk 1.000 Ha lahan sawah karena melihat adanya kekeringan di sejumlah kecamatan akibat dampak El Nino. Setiap panen per hektare-nya bisa menghasilkan 1.500 ton gabah kering panen,” tambahnya.
Kegiatan panen raya ini tentu membawa kebahagiaan bagi masyarakat yang mengeluhkan harga pangan meningkat akibat krisis yang melanda.
Melalui panen raya ini, pihaknya telah mendistribusikan sebanyak 274 ton beras ke 29 kecamatan yang menjadi ikhtiar Pemkab Tangerang dalam menstabilkan harga pangan yang sedang bergejolak.
Baca juga: Airlangga Hartarto Hingga Bupati Tangerang Buka Pasar Murah Ramadan Projo di Pagedangan
“Melalui panen raya ini kita telah melakukan operasi beras Stabilitasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) bersama Bulog yang bertujuan menyediakan pangan murah kepada masyarakat,” tutur dia.
Ia mengungkapkan, bukan hanya di Sukadiri saja, panen raya padi juga akan dilakukan di beberapa kecamatan lain, seperti Pakuhaji, Mauk, Balaraja, Cisoka, Sindang Jaya, Sepatan dan kecamatan di wilayah pesisir.
Tidak hanya padi, kini Kabupaten Tangerang juga sedang memasuki periode panen raya cabai yang berlangsung di Kecamatan Kronjo.
Hasil panen di lahan seluas 1 Ha itu menghasilkan 5 ton cabai yang nantinya akan didistribusikan ke pasar-pasar yang diperuntukkan kepada masyarakat.
"Untuk panen cabe saat ini memang yang luas ada di Kecamatan Kronjo, tepatnya di Desa Bakung, Kelompok Tani Kandang Gede, namun untuk daerah lain walaupun ada hanya skala kecil mengingat keadaan El Nino," kata Maesyal.
Menurutnya, kesuksesan panen raya cabai ini berawal dari ajakan bupati sebelumnya kepada para petani untuk merubah mindset, yakni dengan melakukan revitalisasi lahan-lahan terbengkalai untuk ditanami tanaman holtikultura, salah satunya cabai.
“Ini merupakan warisan yang diturunkan periode sebelumnya kepada pemerintahan periode-periode selanjutnya, kita perlu mempertahankan serta membuat inovasi-inovasi pertanian lainnya untuk menjaga ketersediaan pangan, tidak hanya cabai dan beras tapi untuk semua,” ucap Maesyal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.