Sumiasih dan Gotong Royong Warga Desa Kotesan Turunkan Stunting
Sejumlah hal dilakukan Desa Kotesan, Kecamatan Prambanan, Klaten untuk menurunkan angka stunting. Di antaranya pemberian PMT, pembagian bantuan pangan
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
Tri mengatakan, program tersebut merupakan rekomendasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten dan akan berlangsung selama 90 hari.
"Dari Dinkes, lalu turun ke Puskesmas Kebondalem Lor, lalu diturunkan lagi ke-8 desa di wilayah kerja puskesmas," ujar Tri.
Selama 90 hari itu pula, Tri melakukan pemantauan terhadap para balita dan ibu hamil penerima PMT.
Selain program PMT, Tri juga ikut mendampingi pihak desa untuk melakukan penyuluhan tentang stunting kepada warga.
Bahkan Desa Kotesan memiliki ruang tersendiri untuk membahas masalah stunting melalui kegiatan posyandu.
"Yang paling mudah jelas melalui kegiatan posyandu dengan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan oleh para kader."
"Dari situ nanti ketahuan, berapa jumlah anak stunting, lalu seperti apa action-nya, kami punya (program) seperti itu," kata dia.
Jadi Prioritas Desa
Hal senada juga disampaikan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Retno Tri Winarni.
Retno mengatakan, penanganan stunting menjadi salah satu program prioritas di desa berpenduduk 2.285 jiwa tersebut.
Di luar PMT dari Puskesmas, pihak desa juga menganggarkan dana untuk penanganan stunting setiap tahunnya.
Satu di antaranya melalui pembagian bantuan pangan kepada keluarga dengan kondisi anak stunting per tiga bulan sekali.
"Bantuan yang kami berikan berwujud telur, lele, jeruk, pisang, dan susu. Bisa juga bervariasi, tapi yang selalu ada adalah protein hewani, buah, dan susu," kata dia.
Pihak desa juga memberikan PMT setiap sebulan sekali melalui kegiatan posyandu. Sehingga penerimanya lebih banyak, tak hanya balita stunting.
"Semua anak yang datang ke posyandu, selalu kami berikan PMT berupa makanan matang. Misalnya bubur kacang hijau, bubur lemu dengan opor tahu telur, telur puyuh, arem-arem, pisang, dan lainnya," bebernya.