Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terungkap Motif Anak Buah Bacok Komandannya, Praka DRB Tak Terima Kesalahannya Diungkit saat Apel

Berikut motif dari kasus anak buah nekat bacok komandannya di Secata Rindam XVII Kasuari, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Terungkap Motif Anak Buah Bacok Komandannya, Praka DRB Tak Terima Kesalahannya Diungkit saat Apel
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Dansatdik Secata Rindam XVII Kasuari Letkol Inf Tamami dan (Kanan) Praka DRB. Berikut motif dari kasus anak buah nekat bacok komandannya di Secata Rindam XVII Kasuari, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat. 

Sedangkan Praka DRB kembali ke rumahnya sebelum akhirnya ditangkap.

Praka DRB telah dimintai keterangan di Pomdam XVIII Kasuari dan langsung ditahan.

Pelaku akan mempertanggungjawabkan perbuatannya secara internal.

Saat ini, berkas perkara dilengkapi di Rindam XIII Kasuari yang nanti akan dilimpahkan ke POM Kodam Kasuari.

Viral

Diberitakan sebelumnya, video Letkol Inf Tamami saat memimpin apel viral di media sosial.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews, video tersebut jadi bahan perbincangan setelah diunggah sejumlah akun Instagram, seperti @infokomando.official.

Pada video diduga Letkol Inf Tamami mengeluarkan kata-kata tak pantas bernuansa rasis.

BERITA TERKAIT

Diinformasikan, ucapan tersebut memicu pembacokan yang dilakukan oleh Praka DRB.

Sementara hingga Rabu sore, video tersebut sudah ditonton lebih dari 70 ribu kali.

Ratusan pengguna Instagram lainnya ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.

Termasuk menyayangkan aksi Letkol Inf Tamami yang diduga telah mengeluarkan pernyataan rasis.

Dansatdik Secata Rindam XVIII Kasuari Letkol Infanteri Tamami jadi korban pembacokan anggotanya.
Dansatdik Secata Rindam XVIII Kasuari Letkol Infanteri Tamami jadi korban pembacokan anggotanya. (Tribunsorong.com/Istimewa)

Bukan dipicu ucapan rasis

Kepala Penerangan Daerah Militer XVIII Kasuari, Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan, dalam kesempatannya membenarkan telah terjadi insiden pembacokan.

Meskipun demikian, Syawaludin belum bisa memberikan keterangan secara lengkapnya.

Dirinya baru bisa memastikan tidak benar motif pembacokan dilatarbelakangi ucapan rasis dari korban.

"Informasi kata rasis itu saya tegaskan nggak ada. Nanti informasi lebih jelasnya akan saya informasikan ke rekan-rekan wartawan, agar informasi jangan simpang siur," katanya, dikutip dari TribunSorong.com.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribunsorong.com/Petrus Bolly Lamak)(Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas