Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Insiden Wisatawan Tewas di Banyumas, Pengelola Wisata Menerima Aturan Jembatan Kaca Ditutup

Seluruh wahana jembatan kaca di Banyumas ditutup usai insiden pengunjung tewas terjatuh di The Geong. Pengelola wisata lain menerima keputusan itu.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Insiden Wisatawan Tewas di Banyumas, Pengelola Wisata Menerima Aturan Jembatan Kaca Ditutup
Kolase Tribunnews.com: Permata Putra/Tribunbanyumas.com
Lokasi TKP seorang wisatawan tewas terjatuh dari wahana jembatan kaca Wisata Hutan Pinus Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Rabu (25/10/2023) sekira pukul 10.00 WIB. Berikut detik-detik jembatan kaca di Bayumas pecah. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menutup sementara seluruh wahana jembatan kaca pasca insiden tewasnya pengunjung wisata The Geong di kompleks Hutan Pinus Limpakuwus. 

Dalam insiden tersebut, seorang ibu berinisial FA tewas terjatuh karena jembatan kaca pecah.

Polisi masih mendalami dugaan kelalian yang dilakukan pengelola wisata The Geong.

Diketahui, di Kabupaten Banyumas terdapat lima wahana jembatan kaca yaitu di Limpakuwus, di Loka Wisata Baturraden, Caping Park, Taman Botani, dan Safari See To Sky.

Baca juga: Insiden Jembatan Kaca Tewaskan Pengunjung, Menparekraf Minta Evaluasi Semua Wahana Wisata

Pengelola Safari See to Sky, Slamet Prayitno menerima keputusan dari pemerintah untuk menutup sementara wahana jembatan kaca.

"Kami menghargai kebijakan tersebut, meskipun dari sisi teknis tempat kami sebenarnya sudah memenuhi standar keamanan," ujarnya, Jumat (27/10/2023), dikutip dari Kompas.com.

Ia meminta pemerintah untuk mendiskusikan keputusan tersebut terlebih dahulu agar operasional wisata tidak terganggu.

Berita Rekomendasi

"Harusnya diskusi dulu, bukan setelah ada insiden baru membuat regulasi," tegasnya.

Hal serupa juga diungkapkan Bagian Pemasaran Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) UPT Lokawisata Baturraden, Topan Pramukti.

Menurutnya keputusan untuk menutup sementara wahana jembatan kaca merugikan pengelola wisata, namun peraturan tersebut harus dilakukan.

Baca juga: Ada Insiden Pecah dan Memakan Korban Jiwa, Pengamat Minta Seluruh Wahana Jembatan Kaca Dievaluasi

"Tempat kami sebetulnya dari sisi teknis sudah sesuai standar, untuk jembatan kaca di Menara Teratai juga sudah ada sertifikat layak fungsi."

"Tapi, karena ada permintaan untuk ditutup, maka kami tutup sampai ada instruksi lebih lanjut," bebernya.

Topan Pramukti menambahkan wisata Baturraden tetap dibuka hanya wahana jembatan kaca yang ditutup.

"Taman Botani dan Menara Teratai tetap bisa dikunjungi," lanjutnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas