Penyebab Jembatan Kaca di Banyumas Pecah dan Tewaskan Satu Pengunjung, Pemilik Wisata jadi Tersangka
Terungkap penyebab jembatan kaca di wisata The Geong pecah dan tewaskan satu pengunjung. Pemilik wisata ditetapkan sebagai tersangka.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Endra Kurniawan
Sebanyak 16 saksi telah diperiksa mulai dari karyawan hingga pedagang di sekitar wisata The Geong.
Tim Profesi Ahli Bangunan Gedung Banyumas Cilacap, Dr. Noor Intang, S.T M.T menyatakan, kaca yang digunakan di wahana jembatan kaca The Geong sudah cacat dan gampang pecah.
"Kacanya bekas, ada lubang warna yang beda-beda. Dari hasil pengamatan bahwa harusnya kaca itu jenisnya laminated, istilahnya seperti sandwich," bebernya.
Ia menerangkan pada jembatan kaca juga tidak terdapat bantalan karet yang sesuai dan lem silen.
"Kesimpulannya tidak sesuai standar. Apa yang membuat runtuh adalah beban yang bekerja melebihi kapasitasnya," pungkasnya.
Baca juga: Kemenparekraf: Pengelola Jembatan Kaca The Geong di Banyumas Belum Kantongi Izin
Seluruh Wahana Jembatan Kaca di Banyumas Ditutup
Sebanyak lima wahana jembatan kaca yang ada di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ditutup pasca insiden tewasnya seorang pengunjung di wisata The Geong.
PJ Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro, mengeluarkan surat edaran kepada seluruh pengelola wisata jembatan kaca agar melengkapi sertifikasi.
"Semua tempat wisata yang aja jembatan kaca ditutup sebelum ada sertifikat layak fungsi."
"Kalau belum keluar sertifikasi itu maka tidak boleh dibuka," tegasnya, Kamis (26/10/2023).
Lima wisata jembatan kaca di Banyumas yang ditutup yaitu di Limpakuwus, di Loka Wisata Baturraden, Caping Park, Taman Botani, dan Safari See To Sky.
Berdasarkan penyelidikan sementara, jembatan kaca di wisata The Geong memiliki ketebalan 1,2 centimeter dengan lebar 118 centimeter dan panjang 243 centimeter.
Jembatan kaca yang dibuka pada bulan April 2023 lalu memiliki ketinggian sekitar 15 meter.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBanyumas.com/Permata Putra Sejati) (Kompas.com/Fadlan Muktar Zain)