Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Tujuan Terkait

5 Nakes Kemenkes yang Hendak Cek Kesehatan Masyarakat di Yahukimo Papua Malah Dianiaya KKB

Awalnya kelima nakes ini ditugaskan untuk memeriksa kesehatan masyarakat yang dikabarkan mengalami bencana kelaparan di daerah tersebut.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 5 Nakes Kemenkes yang Hendak Cek Kesehatan Masyarakat di Yahukimo Papua Malah Dianiaya KKB
Tribun-Papua.com/Istimewa
Lima orang tenaga kesehatan (nakes) Kementerian Sosial (Kemenkes) dianiaya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Selasa (31/10/2023). Foto Seorang pekerja bangunan Puskesmas di Kabupaten Puncak berhasil selamat dari penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Kamis (19/10/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Lima orang tenaga kesehatan (nakes) Kementerian Sosial (Kemenkes) dianiaya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Selasa (31/10/2023).

Akibat penganiayaan itu, kelima nakes mengalami luka-luka.

Mereka adalah Ferdinandus Suweni, Adrianus Erdwarder Harapan, Sandi Ransa, Danur Widuran dan Angganita Mandowen.

Awalnya kelima nakes ini ditugaskan untuk memeriksa kesehatan masyarakat yang dikabarkan mengalami bencana kelaparan di daerah tersebut.

Baca juga: Aparat Gabungan TNI-Polri Temukan 6 Jenazah Pendulang Emas di Seredala pasca Penembakan KKB

Mereka melakukan pemeriksaan kesehatan masyarakat sejak Senin (30/10/2023).

Salah seorang korban, Danur Widuran, mengatakan ia dan empat rekannya mendapat tugas dari Kementerian Kesehatan untuk melakukan pelayanan kesehatan di Distrik Amuma karena ada informasi mengenai bencana kelaparan.

"Kami nakes dari Kemenkes turun diminta untuk pelayanan kesehatan yang memungkinkan dilakukan di Amuma," kata dia.

Pada hari pertama, semua berjalan normal dan masyarakat Amuma menyambut baik pelayanan kesehatan yang mereka berikan.

Berita Rekomendasi

Karena faktor cuaca yang tidak memungkinkan pesawat masuk ke Amuma, maka semua nakes harus bermalam.

"Pada saat itu pelayanan kami baik-baik saja, karena kami berangkatnya sekitar jam 8-9, sehingga untuk antar jemput itu tidak memungkinkan. Setelah kami koordinasi dengan kepala puskesmas dan kepala Dinas Kesehatan, mereka katakan tidak apa-apa menginap di sana," tuturnya.

Keesokan harinya, pada saat menunggu kedatangan pesawat, aksi penyerangan pun terjadi.

"Kami melakukan pelayanan pagi sampai sore dan kami menginap. Pagi kami menunggu pesawat tapi tidak datang, di situlah kami diserang," kata Danur, yang berprofesi sebagai dokter umum ini.

Para korban selamat setelah Bupati Yahukimo dan dua kepala dinasnya tiba di Distrik Dekai untuk memastikan kebenaran dari isu bencana kelaparan, pada Rabu (1/11/2023).

Baca juga: 6 Jenazah Penambang Emas di Yahukimo Korban Penyerangan KKB Dievakuasi ke RSUD Dekai

Dituduh Intel

Sementara itu korban lainnya, Angganita Mandowen mengatakan, aksi penyerangan terjadi saat keempat rekannya pergi memeriksa informasi penerbangan ke lokasi yang memiliki radio SSB karena di Amuma tidak terdapat jaringan telekomunikasi.

"Mereka berempat ke tempat SSB menanyakan pesawat datang jam berapa, kalau saya duduk di puskesmas. Cuma memang situasi kemarin tidak seperti biasa," kata dia.

Halaman
123

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Sumber: Tribun Papua
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas