Cerita Pilu FFA, Siswa SD Diduga Dibully hingga Kaki Diamputasi, Disleding saat Diajak ke Kantin
Siswi SD di Bekasi diduga menjadi korban bullying atau perundangan hingga sakit di bagian kaki dan harus diamputasi.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Nasib pilu dialami FFA (12), siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Ia diduga menjadi korban bullying atau perundungan hingga sakit di bagian kaki dan harus diamputasi.
Dari hasil pemeriksaan tim medis, FFA didiagnosa menderita kanker tulang.
FFA diketahui merupakan siswa yang duduk di bangku kelas 6 SD Negeri Jatimulya 09 Tambun Selatan, Bekasi.
Melansir TribunJakarta.com, perundungan yang dialami FFA itu terjadi pada Februari 2023.
Saat itu, FFA diajak pergi ke kantin sekolah oleh lima temannya.
Baca juga: Kaki Siswa di Bekasi Diamputasi, Diduga karena Jadi Korban Bullying, Pihak Sekolah: Itu Terlalu Jauh
Namun, saat perjalanan menuju kantin, kaki FFA disleding oleh satu dari lima temannya.
Bukannya ditolong, teman-teman yang lain justru mengolok-olok dan menertawakan FFA.
Setelah itu, mereka meninggalkan FFA begitu saja.
"Ketika jatuh mulai di-bully, temannya bilang, 'jangan nangis, gak usah ngadu sama mamah, gak usah ngadu sama guru', gitu."
"Lalu ditinggalkanlah sendiri oleh lima temannya," kata Diana Novita (40), ibu korban.
Saat ditinggal sendiri, FFA sempat merangkak sambil menahan rasa sakit di kakinya.
Bocah itu lantas mencari es batu untuk meredakan rasa sakit di kakinya.
Saat kembali ke kelas, FFA justru kembali diolok-olok oleh teman-temannya sambil memperagakan momen saat FFA terjatuh disleding.
Akibat insiden itu, luka yang dialami FFA kian parah. Bocah itu tak bisa lagi berjalan dengan normal.
Tiga hari kemudian, orang tua FFA baru mengetahui apa yang terjadi pada anaknya.
Hal itu setelah FFA mengeluhkan sakit pada bagian kakinya saat hendak pergi ke sekolah.
"Dia tidak berbicara sama saya waktu itu (saat kejadian), tiga hari kemudian mau sekolah kakinya sakit. Akhirnya saya paksa untuk bicara," papar Diana.
Diana lantas membujuk anaknya untuk menceritakan penyebab kakinya sakit.
Pasalnya, sebelumnya tak pernah ada keluhan yang diderita bocah tersebut.
Ketika dibujuk untuk berterus terang, FFA sempat terlihat ketakutan.
Bocah itu lantas meminta agar sang ibu tidak marah saat mengetahui apa yang menyebabkan kakinya sakit.
"Saya bangunkan untuk sekolah ribut kakinya sakit, nah jadi saya bicaralah, tadinya dia gak mau ngomong."
"Dia bilang 'mamah janji dulu ya jangan marah, mamah janji ya', seperti orang ketakutan aja," jelasnya.
Didiagnosa Kanker Tulang
Mendengar cerita itu, Diana lalu membawa anaknya berobat ke klinik terdekat dan diberikan pereda nyeri, namun tak ada perubahan.
Baca juga: Viral Siswi SMK Lakukan Bullying ke Pelajar SMP karena Diprovokasi Teman, Korban Alami Luka Lebam
"Di rontgen dan dirujuk ke MRI, didiagnosa ada infeksi dalam itu pada akhir Maret."
"Karena prosesnya enggak cepat, kami berusaha obati dulu," terang Diana, dilansir Kompas.com.
Berbagai upaya pengobatan medis pun dilakukan.
Namun, kondisi kaki FFA tidak kunjung membaik, bahkan malah semakin memburuk.
Puncaknya pada Agustus 2023, FFA harus merelakan kaki kirinya diamputasi karena didiagnosa kanker tulang.
Diana mengatakan, dari keterangan dokter, salah satu pemicu penyakit itu karena adanya benturan.
"Iya (keterangan dokter) ada (pemicunya karena jatuh), pemicunya benturan," ungkapnya.
Kerap Diejek
Sementara itu, Diana mengatakan, sebelum kejadian itu, anaknya kerap mendapat bullying dari teman sekelasnya.
"Sebelum itu (jatuh disleding) sering diolok-olok 'anak mamah', 'sok kegantengan', kaya gitu."
"Karena anak saya sering maju kalau di kelas, jadi ya menjatuhkan mental," terang Diana, Selasa (31/10/2023).
Diana pun sempat menanyakan soal kejadian tersebut ke wali kelas FFA, namun guru tidak bisa berbuat banyak.
"Saya sempat bilang ke wali kelasnya yang terjadi sama anak didiknya, tapi (dia bilang) itu bukan kuasa saya," jelasnya.
Tanggapan Pihak Sekolah
Di sisi lain, pihak SD Negeri Jatimulya 09 membantah ada siswanya yang menjadi korban perundungan.
Demikian disampaikan Wakil Kepala SD Negeri Jatimulya 09 Sukaemah.
Sukaemah mengatakan, saat ini, kejadian yang dialami FFA telah dibawa ke ranah hukum.
"Tadi kami sudah berklarifikasi, kami tidak ada perundungan sama sekali."
"Dan prosesnya sudah ke hukum, jadi kami sedang menunggu proses hukum," katanya, Selasa (31/10/2023).
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar, Kompas.com/Firda Janati)