Kaki Siswa di Bekasi Diamputasi, Diduga karena Jadi Korban Bullying, Pihak Sekolah: Itu Terlalu Jauh
Siswa SD di Bekasi, Jawa Barat, kakinya harus diamputasi usai diduga di-bully oleh teman-teman sekolahnya pada Februari 2023 lalu.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM – Siswa berinisial FAA (12) di Bekasi, Jawa Barat, harus menerima kenyataan pahit saat salah satu kakinya diamputasi.
Diduga, kaki FAA harus diamputasi akibat perundungan atau bullying dari teman sekolahnya di sebuah SD di Tambun Selatan, Bekasi.
Ibu FAA, Diana Novita (40), mengatakan peristiwa ini terjadi pada Februari 2023 lalu.
Saat itu, anaknya tiba-tiba mengeluh sakit pada bagian kakinya dan tidak ingin bersekolah.
Lantaran FAA tak mau bercerita, Diana pun membujuk sang anak agar mau mengatakan kejadian sebenarnya.
Rupanya, bocah berusia 12 tahun ini mengaku kakinya dijegal teman sekelas saat hendak jajan di kantin sekolah.
Aksi tersebut membuat FAA jatuh hingga merasa kesakitan.
Baca juga: Viral Siswi SMK Lakukan Bullying ke Pelajar SMP karena Diprovokasi Teman, Korban Alami Luka Lebam
Nahas, bukannya ditolong, FAA justru diolok-olok lalu ditinggalkan begitu saja oleh teman-temannya.
Lantaran kesakitan, FAA bahkan tak bisa berjalan.
Ia harus merangkak saat mencari es batu untuk meredakan nyeri yang ia rasakan.
Tiga hari setelah kejadian tersebut, kondisi kesehatan FAA kian menurun. Diana lantas membawanya ke klinik terdekat.
Setelah melalui berbagai pemeriksaan medis, pada Agustus 2023, anaknya didiagnosa kanker tulang dan harus diamputasi.
Saat ini, FAA masih menjalani perawatan di RS Kanker Dharmais Jakarta. Kasus dugaan perundungan ini juga sudah dilaporkan ke pihak berwajib.
Tak hanya mendapat tindak kekerasan, namun FAA juga kerap diolok-olok temannya.
"Sebelum itu (jatuh dijegal) sering di olok-olok ‘anak mamah', sok kegantengan’ kaya gitu, karena anak saya sering maju kalau di kelas jadi ya menjatuhkan mental," kata Diana, Selasa (31/10/2023), dikutip dari TribunJakarta.
Selama ini, Diana mengatakan FAA tak pernah menceritakan kejadian yang dialaminya kepadanya.
Usai mendengar pengakuan dari sang anak, Diana lantas menanyakan hal tersebut ke wali kelasnya.
Namun, dikatakan Diana, guru FAA tak bisa berbuat banyak.
"Saya sempet bilang ke wali kelasnya yang terjadi sama anak didiknya, tapi (dia bilang) itu bukan kuasa saya," terang Diana.
Pihak Sekolah Beri Bantahan
Terkait kasus yang kini tengah menjadi perbincangan ini, sekolah FAA membantah ada siswanya yang menjadi korban perundungan hingga menyebabkan kakinya diamputasi.
Wakil Kepala Sekolah di SDN tempat FAA menimba ilmu, Sukaemah, menyebut tudingan tersebut sudah terlalu jauh.
Ia menyebut kejadian tersebut bagian dari candaan para pelajar.
"Tadi kami sudah berklasifikasi, kami tidak ada perundungan sama sekali dan prosesnya sudah ke hukum, jadi kami sedang menunggu proses hukum," kata Sukaemah, Selasa, dikutip dari TribunJakarta.
"Mereka bercanda, bercanda, main terus jajan, jadi kalau untuk perundungan kayanya terlalu jauh," sambungnya.
Ia pun mengatakan FAA sosok anak yang cerdas, sehingga tak mungkin muridnya tersebut mendapat tindakan bullying dari siswa lainnya.
Meski begitu, pihaknya tetap memenuhi hal belajar FAA sampai dinyatakan lulus SD dan lanjut ke Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sebab, diketahui usai kaki FAA sakit, siswa berusia 12 tahun itu sudah tak lagi bisa bersekolah.
"Ujian kami ke rumahnya, masuk SMP juga lewat kita jadi semua kita fasilitasi, sampai dia masuk SMP 4 kita dampingi," terangnya
Tidak hanya itu, Sukaemah juga menghormati proses hukum yang telah dilayangkan orang tua FAA ke Polres Metro Bekasi terkait dugaan bullying.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)