Pj Bupati Banyumas Akui Kecolongan Soal Jembatan Kaca Pecah, Kini 1 Orang Jadi Tersangka
Inilah kabar terbaru soal kasus pecahnya jembatan kaca yang tewaskan satu orang wisatawan di Banyumas, Jawa Tengah.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pj Bupati Banyumas, Jawa Tengah, Hanung Cahyo Saputro ikut menanggapi jembatan kaca yang pecah di The Geong Hutan Pinus Limpakuwus.
Hanung Cahyo Saputro mengakui kecolongan soal insiden yang menewaskan satu wisatawan tersebut.
Untuk mencegah hal serupa terjadi, Pemkab Banyumas menutup sementara daya tarik wisata (DTW), khususnya yang berisiko tinggi.
Selagi ditutup, wahana yang berisiko tinggi juga akan dikaji ulang terkait keamanannya.
"Iya kecolongan, seluruhnya akan ditutup sampai turun sertifikat layak fungsi dan keamanan," ujar Hanung kepada Tribunbanyumas.com.
Pihaknya juga akan membentuk tim khusus untuk mendata semua wahana wisata yang berisiko.
Baca juga: Penyebab Jembatan Kaca di Banyumas Pecah dan Tewaskan Satu Pengunjung, Pemilik Wisata jadi Tersangka
"Ditutup sampai waktu yang belum ditentukan."
"Yang berisiko tinggi bukan hanya jembatan kaca, misalkan jumping, arum jeram dan lain sebagainya," terangnya.
Pemilik Jembatan Kaca The Geong Jadi Tersangka
Terbaru, pihak kepolisian menetapkan ES (63) yang pemilik sekaligus pengelola The Geong jadi tersangka utama dalam kasus tersebut.
Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu mengungkapkan, jembatan kaca yang pecah ternyata tak berizin serta tak ada sertifikasi layak fungsi.
Papan pemberitahuan standar operasional prosedur (SOP) juga tak tersedia di lokasi.
Spesifikasi pilang kerangka juga berbeda-beda sehingga menghasilkan getaran atau lendutan.
"Selain itu busa juga pada kaca ditemukan untuk meredam getaran tidak optimal dan banyak debu-debu sehingga tidak optimal meredam getaran," katanya, dikutip dari Tribunbanyumas.com.
Baca juga: Insiden Jembatan Kaca Pecah, Pemilik Wisata jadi Tersangka, Tak Punya Izin dan Sertifikasi