Wanita Hamil Dibunuh Mertua karena Teriak saat akan Dirudapaksa, Pelaku Dikenal Suka Main Perempuan
FA (23), wanita hamil 7 bulan tewas dibunuh mertuanya sendiri, Khoiri (52) di Kabupaten Pasuruan. Korban dibunuh karena teriak saat akan dirudapaksa.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
![Wanita Hamil Dibunuh Mertua karena Teriak saat akan Dirudapaksa, Pelaku Dikenal Suka Main Perempuan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dugaan-motif-mertua-bunuh-menantu.jpg)
Di saat bersamaan, Sueb terkejut menemukan istrinya dalam keadaan bersimbah darah.
Ia lalu berteriak minta tolong hingga mengundang perhatian tetangga.
Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Purwodadi.
Nahas, korban menghembuskan napas terakhirnya saat dalam perjalanan.
![Polisi mengamankan Khoiri atau Satir (53) mertua yang diduga kuat membunuh menantunya yang sedang hamil 7 bulan di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Selasa (31/10/2023) .](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mertua-bunuh-menantu.jpg)
Sementara itu, polisi langsung bergerak mendatangi tempat persembunyian pelaku dan mengamankannya.
Dilansir TribunPasuruan.com, pelaku diketahui merupakan seorang duda yang sudah 10 tahun ditinggal istrinya meninggal dunia.
Nurul Afini (49), ibu korban mengatakan, pelaku dikenal sebagai pribadi yang cukup baik.
Namun, Khoiri juga dicap sebagai seorang yang kerap main perempuan.
"Cuma wedokan (berurusan dengan perempuan) iya, kawinan (suka nikah atau main perempuan)," ungkapnya.
Bahkan, dari hasil pemeriksaan, pelaku mengakui kerap menggunakan jasa pekerja seks komersial (PSK).
"Pelaku ini sering ke tempat prostitusi untuk menyewa PSK."
"Ini masih dalam pengembangan lebih lanjut, penyidik akan dalami lebih lanjut," kata Wakapolres Pasuruan, Kompol Hari Aziz.
Baca juga: Fakta Mertua Bunuh Menantu yang Hamil 7 Bulan di Pasuruan, Motif hingga Pengakuan Ibu Korban
Sempat Komunikasi dengan Ibunya
Sebelum tewas mengenaskan, korban ternyata sempat berkomunikasi dengan ibu kandungnya, Nurul Afini.
Komunikasi itu terjadi via video call WhatsApp, beberapa jam sebelum korban tewas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.