Pengakuan Pemilik Rumah Kontrakan Tempat Produksi Narkotika di Bantul, Tersangka Dikira Pengangguran
Hampir setiap hari, pintu rumah di kediaman tersangka R selalu ditutup dan hanya keluar rumah saat mencari makan saja
Editor: Eko Sutriyanto
![Pengakuan Pemilik Rumah Kontrakan Tempat Produksi Narkotika di Bantul, Tersangka Dikira Pengangguran](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/polisi-narkoba123.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Jogja Neti Istimewa Rukmana
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Pemilik kontrakan yang menjadi rumah produksi narkotika di Padukuhan Pelem Kidul, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul,
Wahyuni (66), mengaku terkejut dengan adanya pengungkapan kasus produksi narkotika di rumah miliknya yang dikontrak R pendatang dari DKI Jakarta dan tinggal di Padukuhan Pelem Kidul sejak kurang lebih sebulan yang lalu.
"Selama ini saya kira yang ngontrak itu cuma tidur saja," katanya kepada wartawan di kediamannya yang tak jauh dari tempat kontrakan tersangka R, Jumat (3/11/2023).
Hampir setiap hari, pintu rumah di kediaman tersangka R selalu ditutup.
R hanya keluar rumah saat mencari makan saja.
Wahyuni mengira, tersangka R adalah pengangguran atau tidak memiliki kesibukan selain tidur.
Baca juga: Tidak Keluar Kios Seharian, Pria Penjual Jamu di Bantul Ini Ditemukan Tak Bernyawa
"Kalau ketemu pasti dia mau cari makan. Pernah kemarin-kamarin gitu juga. Saya ketemu dia di depan rumah saya, terus saya tanya, mau ke mana, dia jawab mau cari makan," tutur Wahyuni.
"Trus dia kan juga sering beli makanan di angkringan sama pempek dekat sini (Padukuhan Pelem Kidul), pemilik angkringan dan pempeknya itu malah bilang makasih ke saya, katanya bisa nularin rezeki karena yang ngontrak di tempat saya kalau makan di tempat angkringan atau di tempat penjual pempek itu," imbuhnya.
Wahyuni pun tidak menaruh rasa curiga kepada tersangka R karena tidak memperlihatkan gerak gerik yang mencurigakan.
"Saya juga tahu penggerebekan itu dari warga sini. Karena semalam ada yang bilang ke saya, kalau orang yang ngontrak di tempat saya didatangi preman banyak. Ternyata itu pak polisi yang bergaya preman," urainya.
"Malam itu, waktu pengamanan (tersangka R) ada pak polisi yang jambak rambut dia (tersangka R). Pak polisi itu jambak rambutnya ke atas, terus saya takut.
Pas dia (tersangka R) keluar, kok tiba-tiba tangannya sudah diborgol. Saya langsung cari tahu, ternyata dia bikin narkoba di kontrakan saya," tutup dia.
pendatang dari DKI Jakarta dan tinggal di Padukuhan Pelem Kidul sejak kurang lebih sebulan yang lalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.