Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Sungai Pusur jadi Wisata Tubing, Jaring Wisatawan, Terbantu Lewat Gerakan Bersih Sampah

Inilah cerita indahnya Sungai Pusur, Klaten, Jawa Tengah yang menjelma menjadi wisata tubing.

Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Cerita Sungai Pusur jadi Wisata Tubing, Jaring Wisatawan, Terbantu Lewat Gerakan Bersih Sampah
(Tangkap layar Instagram @newrivermoon)
Inilah cerita indahnya Sungai Pusur, Klaten, Jawa Tengah yang menjelma menjadi wisata tubing. (Tangkap layar Instagram @newrivermoon) 

“Dan karena unsur ketidaksengajaan inilah muncul inisiatif untuk membentuk area tubing di Sungai Pusur atau disebut dengan RTPA atau River Tubing  Pusur Adventure,” katanya.

Masyarakat kemudian mulai membersihkan sungai yang kala itu belum terjamah dan penuh dengan sampah, membuka jalan yang akan digunakan untuk akses tubing.

Baca juga: Sumur Tua di Bangka Belitung Dipakai Ratusan Rumah, Lihat Pipa dan Mesin Air Berjejal di Lubangnya

Aktifitas yang kemudian mendorong pergerakan ekonomi pada masyarakat sekitar sungai ini justru memudahkan relawan untuk  mengedukasi masyarakat desa supaya tidak membuang sampah di sungai serta menyediakan kotakan sampah sebagai tempat pembuangan sampah. Proses ini memakan waktu sekitar satu tahun

Untuk pendanaan berawal dari tiap anggota RTPA yang wajib mempunyai ban sendiri. Seiring berjalannya waktu, RTPA baru kedatangan pengunjung atau wisatawan.

Kemudian, hasil dari pengunjung digunakan untuk membeli perlengkapan safety serta peralatan yang diperlukan.  

Sampai saat ini belum adanya bantuan dari pihak luar terkait pendanaan. Artinya, pendanaaan murni dari anggota komunitas.

Sedangkan untuk administrasi, hasil dari tubing tersebut semuanya masuk ke kas dan digunakan untuk membeli perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan.

Berita Rekomendasi

Namun, akhir-akhir ini dibagi Rp 10 ribu untuk pemandu dan Rp 40 ribu untuk kas.

Melihat kesuksesan RTPA yang merupakan penggagas pertama area tubing di sepanjang aliran Sungai Pusur, kemudian masyarakat di sekitar lintas tubing pun menginginkan untuk membuat hal serupa.

”Karena ada wisata itu, saya kira gotong royong untuk  membersihkan sungai itu juga sudah menjadi kebiasaan masyarakat, bukan karena event.

Karena, kalau seumpama arusnya tidak tertata otomatis wisatawan akan tidak nyaman untuk tubing di situ.

Oleh karena itu, ketika ada sampah,  jalur yang terbawa arus itu harus ditata lagi. Bersih-bersih sungai itu biasanya dilakukan warga setiap hari Jumat,” ujar Muslim.

Ada beberapa operator yang mengelola wisata river tubing di Sungai Pusur di Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Klaten.

Salah satu operator adalah  New Rivermoon, sebuah resto bernuansa alam yang berlokasi di Dukuh Pusur, Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, yang menawarkan river tubing, outbound dan resto dengan berbagai menu yang harganya terjangkau.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas