Keluarga Akui Slamet & Istri Kerap Cekcok, Tapi Ini Paling Parah hingga Istrinya Tewas Dihantam Palu
Pasangan suami istri (pasutri) EO dan Slamet disebut memang kerap cekcok hingga berakhir dengan penganiayaan.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - EO (31), warga Desa Jamus, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak tewas di tangan suaminya, Slamet Singgih alias SS (32).
Sempat mendapatkan penanganan di RS Pelita Anugerah Mranggen, namun nyawa korban tak tertolong.
Baca juga: Ibu Rumah Tangga di Demak Tewas Mengenaskan Dianiaya Suami, Palu Berlumuran Darah Jadi Barang Bukti
Korban meninggal dunia karena menderita luka berat di bagian kepala dan wajah, usai dianiaya menggunakan palu (martil) oleh suaminya.
Pasangan suami istri (pasutri) ini menurut keluarga korban dan tetangga sekitar, memang kerap cekcok hingga berakhir dengan penganiayaan.
Bahkan sudah sering dilerai warga hingga diminta membuat surat pernyataan.
Namun peristiwa ini adalah yang paling parah hingga membuat EO meregang nyawa.
"Sering cekcok, tapi ini yang paling parah. Sebelumnya pelaku sudah buat surat pernyataan tidak akan mengulangi, tapi malah ini diulangi lagi, bahkan sampai membunuh," kata Yatimah, bibi korban saat pemakaman korban EO.
Hal senada juga diungkapkan Galih Purnomo, tetangga korban.
Baca juga: Tetangga Bongkar Tabiat Nando, Suami Bunuh Istri di Bekasi: Lebih Sering di Rumah
Galih mengatakan pasangan suami istri tersebut sudah beberapa kali bertengkar.
"Ini sudah berulang kali. Kira-kira empat kali, dan ini yang paling parah," imbuh Galih.
Galih mengatakan saat kejadian, dirinya mendengar teriakan korban dan beberapa kali suara benturan.
"Saya pas di depan rumah, dengar korban teriak teriak, 'tulung ojo pateni' (tolong jangan bunuh).
Kemudian saya masuk ke rumah korban, melihat pelaku bawa palu berlumuran darah," kata Galih kepada Tribunjateng, Kamis (9/11/2023).
Mendengar teriakan tersebut, warga setempat langsung mendatangi rumah korban.
"Saya keluar minta tolong. Pas warga datang, pelaku berusaha kabur naik sepeda motor. Ditangkap warga saat mau kabur," ujarnya.