Tak Ditemukan Tanda Kekerasan, Penyelidikan Tewasnya Mahasiswi Unej saat Diksar Dihentikan
Proses penyelidikan tewasnya mahasiswi Unej saat Diksar dihentikan. Pihak keluarga menolak korban diautopsi. Tak ditemukan tanda kekerasan.
Editor: Abdul Muhaimin
![Tak Ditemukan Tanda Kekerasan, Penyelidikan Tewasnya Mahasiswi Unej saat Diksar Dihentikan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mahasiswi-unej-tewas-saat-diklat-sdf-aerg.jpg)
Oleh karena itu, Agus mengimbau agar siapapun panita organisasi kemahasiswaan untuk mengecek kondisi kesehatan pesertanya, jika mengadakan berkegiatan di luar kampus, apalagi sampai naik gunung.
"Untuk adik-adik dan panitia untuk lebih ketat screening (pengecekan fisik kesehatan). Terutama bagi peserta, apakah ada penyakit bawaan atau tidak. Screening kesehatan lebih utama, jangan hanya pengakuan saja. Nanti ditakutkan terulang lagi," jlentrehnya
Baca juga: Kelelahan Saat Diklat Pecinta Alam Gunung Argopuro, Mahasiswi Unej asal Balikpapan Meninggal Dunia
Kronologi Korban Meninggal
AKP Agus Sutriyono mengungkapkan, kronologinya saat itu korban mengikuti Pendidikan Kilat Dasar (Diklasar) Mahasiswa Divisi Pecinta Alam (Mahadipa) Fakultas Teknik Unej sejak 8 November 2023 sekitar pukul 14.00 WIB.
"Korban bersama 14 orang teman mahasiswa yang tergabung dalam kelompok pecinta alam Mahadipa Unej Jember melaksanakan latihan di wilayah Hutan Lindung Petak 64 KPH Arjasa," katanya melalui keterangan tertulis.
Pada hari Jumat (10/11/ 2023) sekitar pukul 14.00 WIB, korban merasa kelelahan dan meminta Istirahat.
Kemudian, teman-temanya membuatkan tempat peristirahatan.
"Sekitar pukul 22.00 WIB, korban merasa membaik dan meminta makan serta minum air putih," kata AKP Agus Sutriyono.
Namun, kata AKP Agus Sutriyono pada Sabtu (11/11/2023) sekitar pukul 03.00 WIB, kondisi tubuh korban memburuk.
Baca juga: Diklat Mapala UNEJ Berujung Meninggalnya Mahasiswi, Kehilangan Nyawa saat Dibawa ke Rumah Sakit
Hal itu membuat rekan-rekannya panik dan langsung meminta bantuan ke Basarnas Jember.
"Dengan cara mengirimkan lokasi titik koordinat tempat korban berada. Namun saat itu, belum bisa dievakuasi karena medan yang jauh dan sulit serta kondisi gelap, sehingga menunggu terang," katanya.
AKP Agus Sutriyono mengungkapkan, di sela-sela menunggu kedatangan tim Basarnas, kondisi korban terus memburuk, namun belum bisa dievakuasi dari tengah hutan.
"Kondisi korban terus memburuk, akhirnya oleh Tim Basarnas segera dilakukan evakuasi agar segera mendapatkan pertolongan medis," paparnya.
Dia mengungkapkan, nyawa korban tidak bisa diselamatkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.