Makanan Tambahan Anak Penderita Stunting di Depok Nasi dan Sayur Sop, Dinas Kesehatan Dikritik
Wakil Ketua DPRD Kota Depok Yeti Wulandari mengaku menerima keluhan dari kader-kader Posyandu terkait pembagian makanan tambahan
Editor: Erik S
"Program ini bukan hanya sekedar menggugurkan kewajiban tetapi harus tepat sasaran sehingga dapat menurunkan angka stunting di Kota Depok," tandas Yeti.
Sebelumnya persoalan makanan tambahan anak stunting ini disorot oleh Ketua Komisi A DPRD Kota Depok, Hamzah, dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Depok, Senin (13/11/2023).
Hamzah mengungkapkan menu stunting yang dibagikan di wilayah Kecamatan Tapos sangat jauh dari nilai gizi.
"Menu stunting kan harusnya untuk memperbaiki gizi anak stunting. Kalau cuma nasi dan kuah sup itu nggak ideal untuk diberikan kepada balita stunting. Apalagi anggarannya senilai Rp 18.000," tutur Hamzah.
Baca juga: BKKBN: Wanita yang Melahirkan di Usia Terlalu Muda Bisa Sebabkan Anak Lahir Stunting
Hamzah mengaku sudah menyampaikan hal tersebut ke Dinas Kesehatan.
"Dinas Kesehatan berjanji akan melakukan evaluasi. Setelah dilakukan evaluasi, ada perubahan menu ditambah dua tahu. Nilai tahu itu berapa? Kan kita juga paham," beber Hamzah.
Hamzah meminta Komisi terkait di DPRD Kota Depok memanggil pihak yang memiliki kewenangan untuk menu stunting guna dimintai klarifikasi.
"Kami mendukung program makanan tambahan untuk penanggulangan stunting. Ini harus jalan terus, cuma disayangkan menunya memprihatinkan," ujarnya.
Sebagai informasi, pembagian makanan tambahan ini merupakan bagian dari program Depok Sukses Bebas Stunting Mewujudkan Kota Ramah Anak (D'Sunting Menara). Program ini berlangsung pada 10 November hingga 8 Desember 2023.
Penulis: Hironimus Rama
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Gak Masuk Akal, Menu Makanan Anak Stunting di Depok Cuma Senilai Rp 18.000 Per Orang, Yeti Geram
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.