Warga di Sepanjang Aliran Sungai Lau Borus Diminta Waspada Luapan Lahar Dingin Sinabung
Masyarakat diminta agar selalu waspada terhadap aliran lahar dingin, terutama yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Lau Borus.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Petugas di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Sinabung, Armen Putra kembali mengingatkan kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap aliran lahar dingin, terutama yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Lau Borus.
Meskipun saat ini kondisinya masih terbilang cukup normal, namun tetap harus diwaspadai jika aliran sungai meluap.
"Memang sampai saat ini kita lihat aliran laharannya masih cukup normal, namun tetap kita imbau masyarakat agar waspada apalagi yang tinggal di dekat aliran sungai," ujar Armen Putra, Senin (13/11/2023).
Sebelumnya tingginya curah hujan di Kabupaten Karo membuat volume air sungai yang berhulu di kaki Gunung Sinabung mengalami peningkatan.
Baca juga: UPDATE Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Semeru, Sinabung, Merapi, Ili Lewotolok
Akibatnya Minggu (12/11/2023), material bekas erupsi (lahar dingin) mengalir deras di jalur Sungai Lau Borus.
Diketahui, jalur yang dilintasi oleh sungai ini mengalir ke beberapa kawasan di seputar Kecamatan Tiganderket.
Terkini hari ini, Selasa (14/11/2023), Armen mengungkapkan kondisi Gunung Sinabung terpantau masih memiliki aktivitas yang fluktuatif.
Dimana, aktivitas kegempaannya masih cukup banyak terutama gempa hembusan.
"Masih banyak kegempaannya, apalagi gempa hembusan karena curah hujan tinggi membuat getaran hembusan semakin banyak karena panas lava diguyur hujan. Untuk potensi erupsi tetap masih ada, makanya kita tetap harus waspada," katanya.
Perihal lahar dingin, Armen mengatakan saat ini kondisi laharan memang sudah tidak terlalu besar.
Hal tersebut dikarenakan material yang terbawa oleh air dari kaki Gunung Sinabung sudah lebih sedikit, pasalnya gunung api tertinggi di Sumatra Utara ini tidak lagi mengalami erupsi beberapa waktu terakhir.
"Material yang terbawa air saat ini sudah sisa-sisa erupsi beberapa waktu lalu, tidak ada lagi material baru," ungkapnya.
Baca juga: Banjir Lahar Dingin di Kabupaten Karo Sumut Mengarah ke Sebelah Barat Gunung Sinabung
Sebagai informasi, Gunung Sinabung selama kurun waktu dua tahun terakhir memang sudah tidak lagi mengalami peningkatan aktivitas yang signifikan.
Gunung Sinabung terakhir kali mengeluarkan material vulkanik pada tahun 2021 lalu.
Berdasarkan catatan dari Pos PGA Sinabung, aktivitas terakhir yang direkam masih menunjukkan aktivitas vulkanik normal di dalam kawah gunung.
Seperti terjadinya naafi kali gempa hembusan dengan amplitudo 10 mm, gempa vulkanik dalam sebanyak dua kali dengan amplitudo 10-17 mm, dan gempa tektonik jauh sebanyak satu kali dengan amplitudo 10 mm.
Banjir Lumpur
Desa Turpuk Sihotang, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, pada Senin (13/11/2023) malam dilanda banjir bercampur lumpur.
Informasi banjir bercampur lumpur itu diketahui dari postingan di media sosial dengan judul 'Di Sihotang Surpu/Air besar bercampur lumpur, Warga Mengungsi Di Sopo Godang Sihotang, Mohon doanya'.
Yesmaria Sidabukke, seorang mahasiswi KKN Unika Santo Thomas Medan yang berada di lokasi kejadian mengatakan, dirinya bersama warga lainnya tengah mengungsi di rumah warga yang cukup jauh dari longsor.
Ia mengaku mendengar suara gemuruh longsor sekitar pukul 19.00 WIB.
Baca juga: UPDATE Gunung Api Indonesia Berstatus Siaga Level 3: Sinabung, Semeru, Merapi, Ili Lewotolok
"Kemudian kami lihat semua warga berlarian, jadi kami pun ikut lari," ujar Yesmaria.
Ia menjelaskan, warga sekitar berlarian ke arah yang berbeda, yakni ada yang berlari ke arah pelabuhan untuk menyebrang danau, namun ada yang justru lari ke arah bukit ataupun dataran lebih tinggi demi menghindari banjir lumpur.
"Kami dari mahasiwa dan mahasiswi serta warga di sini ada sekitar 20 orang. Kami kesulitan kalau ke arah pelabuhan, karena aliran banjir," sebutnya.
Ia mengaku belum mendapat informasi tentang adanya korban jiwa yang diakibatkan banjir lumpur tersebut.
Namun bangunan PAUD dan juga SMP yang ada di Desa Sihotang terkena aliran banjir.
"Sejauh ini puji Tuhan sudah aman, tapi kami tetap melihat situasi, karena sampai saat ini hujan masih deras, dan aliran listrik padam," tuturnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Samosir, Sarimpol Simanihuruk saat dikonfirmasi menyebutkan hingga saat ini pihaknya sedang fokus mempersiapkan tenda pengungsi bagi warga yang terkena dampak banjir.
"Pengungsi sangat banyak sekali, jadi kami fokus dulu, nanti saya kabari ya," ujarnya.
Sebelumnya, Kabupaten Samosir alami hujan deras mengakibatkan masyarakat di Kenegerian Sihotang, Kecamatan Harian sontak berhamburan dari rumah.
Dalam video yang diunggah oleh akun Sartono Sihotang, terlihat air deras aliri kawasan pemukiman warga. Dalam unggahannya, ia menyampaikan "Di Sihotang Surpu air berlumpur. masyarakat mengungsi di Sopo, mohon doanya.
Video tersebut memperlihatkan kondisi warga yang terdampak akibat peristiwa tersebut.
Masyarakat sekitar memilih keluar dari rumah. Bahkan, beberapa kali pemilik akun tersebut live untuk memperlihatkan suasana yang terjadi di kawasan tersebut.
Hingga saat ini, belum dapat dipastikan perkiraan kerugian yang dialami masyarakat sekitar. Pasalnya, hujan masih saja mengguyur kawasan tersebut. (tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Pos PGA Sinabung Imbau Warga Waspada Luapan Lahar Dingin, Banjir Lumpur Landa Desa Turpuk Sihotang