Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meninggal di Kamar Hotel Nashville AS, Jenazah PMI Kadek Roi Dipulangkan ke Indonesia Besok

Biaya pemulangan jenazah Kadek Roi telah ditanggung sepenuhnya oleh pihak asuransi karena ia merupakan PMI legal.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Meninggal di Kamar Hotel Nashville AS, Jenazah PMI Kadek Roi Dipulangkan ke Indonesia Besok
Ist/Facebook
I Kadek Roi Astika semasa hidup. Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Buleleng Bali, I Kadek Roi Astika (20) ditemukan meninggal di kamar hotelnya di Nashville TN, Amerika Serikat, Minggu (5/11/2023) waktu setempat. Jenazah Kadek Roi Astika akan dipulangkan ke Indonesia, Kamis (16/11/2023) besok. 

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Buleleng Bali, I Kadek Roi Astika (20) ditemukan meninggal di kamar hotelnya di Nashville TN, Amerika Serikat, Minggu (5/11/2023) waktu setempat.

Hingga kini penyebab tewasnya Kadek Roi masih misterius.

Informasinya jenazah Kadek Roi Astika akan dipulangkan ke Indonesia, Kamis (16/11/2023) besok.

Biaya pemulangan jenazah Kadek Roi telah ditanggung sepenuhnya oleh pihak asuransi karena ia merupakan PMI legal.

Sesampainya di rumah duka, rencananya jenazah Kadek Roi akan langsung dikremasi di Setra Desa Adat Pemuteran, Gerokgak, Buleleng, Bali.

Anak laki satu-satunya sekaligus anak bungsu dari pasangan Putu Resita dan Wayan Sudarsini itu meninggal dunia di usia 20 tahun.

Kepergian Kadek Roi secara tiba-tiba diakui sangat mengejutkan keluarga.

Berita Rekomendasi

Selama ini, keluarga tidak pernah mendengar Kadek Roi mengeluh sakit.

Kadek Sudiarsana (43), kakak sepupu almarhum sebelumnya menceritakan, Kadek Roi berangkat ke Amerika pada 30 Oktober lalu.

Pria kelahiran 23 Agustus 2003 itu bekerja sebagai tukang masak di salah satu hotel di Amerika Serikat.

Kemudian pada Senin 6 November 2023 lalu, keluarga mendapat kabar dari pihak kepolisian di Amerika, bahwa Roi telah meninggal dunia di kamar hotelnya.

Kabar ini sontak membuat keluarga terkejut.

Selama bekerja, Roi tidak pernah mengeluh sakit.

"Sebelum berangkat juga kondisinya sehat. Sebelum ke bandara, kami sempat jalan-jalan dulu ke mall. Saat itu dia sangat ceria, tidak ada keluhan sakit. Setelah sampai di Amerika juga dia tidak pernah mengeluh sakit, jadi setiap ditelepon kami hanya memberikan dia suport agar semangat bekerja," kenang Sudiarsana.

Jenazah Roi telah diautopsi, namun pada 11 November lalu hasilnya belum keluar.

Sempat Magang di Perancis

Pada 2022 lalu Roi pernah berangkat ke Prancis.

Namun kala itu ia hanya mengikuti magang selama enam bulan.

Pada 2023 Roi kemudian memutuskan untuk menjadi PMI di Amerika, demi meningkatkan perekonomian keluarga.

Roi menyadari betul orangtuanya hanyalah seorang petani dan pedagang nasi jinggo keliling sehingga ingin meningkatkan perekonomian keluarga.

"Dari sekolah sampai berangkat ke Amerika, orangtuanya menghabiskan uang Rp 200 juta. Uang sebanyak itu hasil dari ngutang dan ada beberapa juga hasil dari jualan nasi jinggo. Dari tamat sekolah, Roi memang sudah bercita-cita ingin jadi PMI karena gajinya lebih besar. Dia anak laki satu-satunya, jadi dia merasa akan menjadi tulang punggung keluarga," ungkap Sudiarsana.

Di mata keluarga, almarhum Kadek Roi merupakan sosok yang lugu dan bertanggung jawab.

Kadek Roi bahkan sempat bertekad ingin membantu sepupunya kelak agar bisa mengikuti jejaknya menjadi PMI.

Namun sayang cita-cita itu tak sempat ia wujudkan.

Kronologi Kadek Roi Ditemukan Meninggal

Sebelumnya, Made Edi Suartana yang merupakan kerabat korban dari Buleleng dan tinggal di Amerika menuturkan, Kadek Roi ditemukan tak bernyawa di hotel oleh temannya.

Kadek Roi disebut baru lima hari sampai di Amerika dan baru sempat kerja tiga hari menjadi cook.

"Almarhum berangkat dari Bali pada 30 Oktober dan tiba di USA tanggal 31 Oktober 2023. Baru kerja tiga hari dan tanggal 5 November ditemukan meninggal dunia," katanya saat dihubungi Sabtu, 11 November 2023.

Edi menuturkan, Roi berangkat dengan menggunakan J1 visa dan mengikuti intership program di Thompson hotel Nashvile sebagai cook.

Program J1 ini seharusnya ia ikuti untuk 1 tahun namun almarhum hanya sempat bekerja 3 hari.

"Roi yang masih muda, usia 20 tahun nekat ke Amerika meskipun biaya program hampir 200 jutaan dengan harapan untuk mengubah hidup dan membantu keluarga," katanya.

Edi menambahkan, almarhum terakhir kali dilihat oleh temannya pada malam sebelum ditemukan meninggal.

Keesokan harinya, Kadek Roi seharusnya ada jadwal kerja, namun tak bekerja.

Kemudian oleh temannya Roi dicari ke hotel dan karena hotel dalam kondisi terkunci, lalu dibuka dengan kunci master.

Saat pintu dibuka, Roi ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Teman almarhum kemudian menelepon polisi dan pihak kepolisian menelepon keluarga berdasarkan kontak yang tertera di paspor.

"Dan yang menerima telepon itu adalah bapaknya. Awalnya dikira penipuan, dan karena sepupu saya menikah dengan sepupu Kadek Roi, saya yang ditelepon diminta memastikan," katanya.

Edi pun merasa kaget saat ditelepon karena baru tahu jika ada orang Bali juga yang bekerja di lokasi yang sama.

Ia pun kemudian menghubungi nomor polisi yang menghubungi ayah almarhum.

"Dan dari pihak kepolisian membenarkan dan memberikan saya nomor RS yang menginvestigasi mayat," katanya.

Pihak keluarga saat itu belum percaya, dan Edi kemudian melakukan pengecekan dan ternyata benar jenazah tersebut adalah Roi.

"Saya sudah video call keluarga di Bali dan memang itu benar almarhum," katanya.

Saat ini jenazah masih dititipkan di rumah duka yang ada di Nashvile TN, Amerika Serikat.

Terkait penyebab kematiannya, masih dalam proses autopsi dan baru keluar kurang lebih 8 minggu.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Jenazah Kadek Roi Dipulangkan Besok, Rencana Dikremasi di Setra Desa Adat Pemuteran Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas