Pesawat TNI AU Jatuh di Pasuruan: 2 Orang Dinyatakan Meninggal
Dua pesawat TNI Angkatan Udara (AU) jatuh di daerah Keduwung, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023). 2 orang dinyatakan tewas, 4 orang hilang.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Dua pesawat TNI Angkatan Udara (AU) jatuh di daerah Keduwung, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023).
Kedua pesawat itu merupakan pesawat tempur ringan berjenis Super Tucano dengan nomor TT-3111 dan TT-3103.
Berdasarkan laporan dari jurnalis Kompas TV, Babul Arifandhie, sejauh ini ada dua orang yang dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Namun, informasi mengenai identitas dari korban meninggal itu masih belum didapatkan secara utuh.
Sebelumnya, dikabarkan ada empat orang yang dinyatakan hilang dalam kasus jatuhnya dua pesawat latih milik TNI AU tersebut.
"Info sementara ada dua orang yang dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian," kata Babul Arifandhie dikutip dari Breaking News di YouTube Kompas TV, Kamis.
Baca juga: Pesawat Tempur TNI AU Jatuh di Lereng Gunung Bromo, BPBD Pasuruan Sebut Ada Korban Jiwa
"Namun, identitas siapa dan posisinya sebagai apa masih belum kami dapatkan informasinya secara rigid begitu."
"Namun, informasi yang sudah tersebar sebelumnya, bahwa ada empat orang yang dinyatakan hilang dalam jatuhnya dua pesawat latih milik TNI AU, TT-3111 dan TT-3103 yang terjadi pada siang hari tadi," terangnya.
Sebelumnya, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, juga telah menyatakan jatuhnya pesawat TNI AU itu mengakibatkan adanya korban jiwa.
Sugeng menuturkan, informasi adanya korban tewas tersebut diperoleh dari masyarakat yang menghubungi pihak BPDP.
Ia mengatakan, pihaknya diminta oleh warga setempat untuk membawa kantong jenazah.
"Ada informasi seperti itu (korban jiwa). Ini saya juga membawa kantong jenazah," katanya dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis.
Baca juga: Dua Kru Tewas Imbas Pesawat TNI AU Super Tucano Jatuh di Lereng Bromo
Meski begitu, ia mengaku belum mengetahui jumlah korban tewas akibat insiden pesawat jatuh ini.
"Pokoknya ada evakuasi. Tapi belum (tahu jumlah korban tewas). Pokoknya ada jenazah yang dievakuasi," tuturnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU, Marsma R Agung Sasongkojati, telah membeberkan informasi mengenai jatuhnya dua pesawat Super Tucano itu.
Berdasarkan penuturannya, kedua pesawat mulai lepas landas sekitar pukul 10.51 WIB dan mengalami lost contact atau kehilangan kontak sekitar pukul 11.18 WIB.
"Keduanya take-off pukul 10.51 WIB dan lost contact sekitar pukul 11.18 WIB," katanya dikutip dari YouTube Breaking News Kompas TV.
Baca juga: Daftar Nama Kru Pesawat TNI AU yang Jatuh di Lereng Gunung Bromo, Jumlah 4 Orang
Agung juga menjelaskan pilot dari pesawat Super Tecano TT-3111 adalah Letkol Candra Gunawan dan awaknya, yakni Kolonel Adm Widiyono.
"Pesawat kedua TT-3103 pilotnya Mayor Penerbang Yudha Aseta dengan back sitter-nya adalah Kolonel Penerbang Suban," katanya.
Lokasi Jatuhnya Pesawat
Babul Arifandhie menyebut titik kejadian jatuhnya pesawat jauh dari permukiman warga.
Pesawat TNI AU itu jatuh di kawasan lereng Gunung Bromo, tepatnya di sisi utara gunung tersebut.
Akibat titik lokasi kejadian yang jauh dari permukiman dan medan yang dilalui sangat terjal, petugas menjadi kesulitan untuk menuju ke sana.
Baca juga: TNBTS Perkirakan Lokasi Pesawat TNI AU Jatuh Berada di Lahan Pertanian
Akses untuk menuju ke tempat jatuhnya pesawat tak bisa dilalui dengan menggunakan kendaraan roda empat.
"Titik kejadian ini jauh dari permukiman, medan juga sangat terjal. Ini berada di kawasan lereng Pegunungan Bromo di sisi utara Gunung Bromo," kata Babul Arifandhie dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis.
"Sehingga petugas juga kesulitan untuk mengakses ke lokasi karena lokasi tak bisa diakses oleh kendaraan roda empat."
"Praktis, hanya kendaraan roda dua yang bisa digunakan untuk menuju ke lokasi. Itu pun kendaraan roda dua dengan spesifikasi tertentu," tuturnya.
Babul melanjutkan, bahwa berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDP) Kabupaten Pasuruan, meski medan terjal, sejauh ini mereka masih memprioritaskan untuk melakukan evakuasi dengan menggunakan jalur darat.
Baca juga: Mengenal Pesawat Super Tucano Yang Jatuh, Dibeli Indonesia Dari Brasil 2012 Lalu
Petugas gabungan dari Basarnas, TNI-Polri juga telah meminta keterlibatan dari warga sekitar serta komunitas sahabat gunung yang memahami kondisi medan dan letak geografis.
Kolaborasi dari berbagai pihak itu diharapkan dapat mempercepat proses evakuasi.
(Tribunnews.com/Deni/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.