Sederet Fakta Viral Menu Cegah Stunting di Depok: Anggaran Capai Rp4,9 M hingga Penjelasan Dinkes
Berikut sederet fakta-fakta soal viral menu cegah stunting di Kota Depok, Jawa Barat. Mulai telan anggaran capai Rp4,9 miliar hingga penjelasan Dinkes
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah foto yang memperlihatkan menu cegah stunting di Kota Depok, Jawa Barat, viral di media sosial.
Polemik menu cegah stunting mulai menjadi bahan pembicaraan setelah diunggah sejumlah akun Instagram seperti @infodepok_id pada Rabu (15/11/2023).
Diketahui, menu cegah stunting yang dibagikan berbeda-beda setiap harinya.
Mulai dari tahu rebus, otak-otak, hingga kroket.
Menu cegah stunting dianggap tidak layak dengan harganya yang dipatok Rp18 ribu rupiah per orang.
Hingga Kamis (16/11/2023), postingan @infodepok_id sudah dibanjiri ratusan komentar dari warganet.
Belakangan diketahui, pemberikan menu cegah stunting merupakan program Pemerintah Kota Depok.
Baca juga: Kisah Viral Menu Cegah Stunting di Gandul Cinere Depok: 3 Potong Nugget Rumahan, Antrenya 2 Jam
Program tersebut bertajuk Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
PMT menargetkan balita penderita stunting di Kota Depok.
Program dilaksanakan selama 28 hari, mulai sejak 10 November hingga 7 Desember 2023.
Penjelasan Dinkes Depok
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mari Liziawati, menegaskan program PMT sudah dilakukan sesuai petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan.
Mari menguraikan, menu cegah stunting berasal dari bahan pangan lokal.
"Jadi kita tidak memberi PMT dari pabrikan seperti biskuit, susu dan lain-lain," kata Mary, Rabu, dikutip dari TribunnewsDepok.com.
Mary melanjutkan, PMT diberikan selama tujuh hari berturut-turut.