Soal Jatuhnya Pesawat Super Tucano, TNI AU Bentuk Tim Investigasi hingga Cerita Saksi Mata
Berikut ini kabar terbaru soal kecelakaan pesawat milik TNI AU di Lereng Gunung Bromo, Pasuruan, Jawa Timur
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
Sejumlah warga Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan sempat menyaksikan detik-detik pesawat alami kecelakaan.
Pasalnya, satu pesawat jatuh menghantam bukit dekat ladang warga.
Salah satu saksi mata, Sukastini mengatakan, pesawat terjatuh saat ia bersama warga lainnya sedang berada di ladang.
"Saya melihat ada dua pesawat dari arah utara. Tapi anehnya, pesawat itu terbang pendek (rendah, red)," kata Sukastini kepada TribunJatim.com.
Ia pun mendengar suara gemuruh diikuti satu pesawat jatuh di area Gunung Kundi, Kecamatan Lumbang.
Lalu satu pesawat lainnya jatuh dan menuju ke arahnya.
Sukastini pun langsung berlari untuk menyelamatkan diri.
"Satu pesawat menuju ke arah saya. Saya kebetulan sedang memotong kayu bakar di bukit. Saya pun berlari menyelamatkan diri sembari menangis," terangnya.
Baca juga: TNI AU Bentuk Tim Investigasi Jatuhnya 2 Pesawat Super Tucano di Pasuruan, Faktor 5 M Bakal Dicek
Kondisi Pesawat
Kondisi pesawat saat jatuh pun diceritakan kepala Desa Keduwung, Uripani.
Ia mendapatkan informasi dari warganya bahwa pesawat yang terjadi di bukit Watugedek terbelah menjadi tiga bagian.
Sedangkan yang jatuh di Gunung Kundi terdapat kobaran api.
"Kobaran api berada di kepala pesawat. Selain itu, ada warga yang melihat ledakan," kata Uripani kepada TribunJatim.com.
Masyarakat pun memberanikan diri mendekat ke pesawat untuk menolong awak karena dirasa aman.
"Namun, awak pesawat telah meninggal dunia. Satu pesawat diisi dua awak. Beberapa warga melapor kepada saya mengenai kejadian itu. Saya meneruskan informasi ke pihak kepolisian," paparnya.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto/Gita Irawan)(TribunJatim.com, Danendra Kusuma/Kukuh Kurniawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.