Sosok M, Siswa SMP yang Bacok Gurunya di Lamongan, Tidak Nakal hingga Buat Kepala Sekolah Keheranan
Berikut sosok M, siswa SMP yang nekat bacok gurunya sendiri di di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Dikenal tidak nakal dan buat kepsek keheranan.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Kasus seorang siswa SMP nekat membacok gurunya di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, hingga kini masih bergulir.
Diberitakan sebelumnya, siswa SMP berinisial M itu nekat membacok gurunya di dalam kelas pada Rabu (15/11/2023).
Korban bernama Wiwik Ustrini (49), guru yang mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Terlepas dari kasusnya, siapa sosok M yang bacok gurunya?
Dirangkum TribunJatim.com dan Kompas.com, M (14) adalah siswa SMP swasta yang terletak di Kecamatan Sugio, Lamongan.
Remaja kelahiran tahun 2009 itu kini duduk di bangku kelas VIII.
Baca juga: Detik-detik Siswa SMP Bacok Ibu Gurunya Dalam Kelas di Lamongan, Dipicu Masalah Sepele
Kepala sekolah tempat M belajar, Muntasir, dibuat heran atas insiden di sekolahnya itu.
Apalagi, peristiwa M membacok gurunya itu dipicu masalah sepele.
M tidak terima ditegur oleh Wiwik karena kedapatan tak memakai sepatu di dalam kelas.
"Saya juga tidak tahu, kenapa sampai terjadi seperti itu," ucap Muntasir, dikutip dari Kompas.com, Jumat (17/11/2023).
Ditambah lagi, lanjut Muntasir, M bukan dikenal sebagai sosok siswa nakal.
Ia seperti teman-teman lainnya dan tidak suka berulah di sekolah.
"Kalau di sekolah ya belajar seperti biasa, perilakunya sama seperti murid pada umumnya, tidak nakal," tambah Muntasir.
Baca juga: Petani Cabai asal Probolinggo Dibunuh Tetangga di Sawah, Korban Alami 5 Luka Bacok dan Luka Lebam
Mediasi berjalan buntu
Muntasir menjelaskan pihak sekolah sudah mengambil sikap atas kasus M.
Upaya mediasi sudah diupayakan dengan menghadirkan M dan Wiwik.
"Kita berusaha memediasi agar keduanya damai," kata Muntasir, dikutip dari TribunJatim.com.
Namun, mediasi yang berjalan buntu karena satu pihak tidak ingin menyelesaikan masalah ini.
Rencananya korban akan melaporkan M ke polisi atas kasus penganiayaan.
"Kelihatannya akan berlanjut ke jalur hukum," kata Muntasir.
Kronologi kejadian
Insiden nahas itu bermula saat pelaku dan korban sama-sama berada di sekolah pada Rabu (15/11/2023).
Wiwik saat itu hendak melakukan tugasnya mengajar di kelas VIII mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sekira pukul 08.30 WIB.
Korban kemudian mendapati M serta dua temannya masing-masing berinisial F dan A tidak memakai sepatu dalam ruang kelas.
Wiwik lantas menegur ketiga dan mempertanyakan alasannya.
M yang tidak terima ditegur langsung emosi dengan melempar korban dengan kursi sekolah.
Kursi tersebut mengenai kaki Wiwik.
Korban selanjutnya meminta siswa lain untuk membawa M ke luar kelas.
Beberapa menit kemudian, M tiba-tiba kembali ke dalam kelas dengan sudah berbekal senjata tajam jenis bendo.
M mengayunkan bendo ke arah Wiwik dan mengenai jari-jari tangan kirinya.
Aksi M membuat teman-temannya histeris dan berteriak ketakutan.
Hingga berita ini dimuat, belum diketahui kondisi Wiwik.
Namun, yang jelas korban sudah melaporkan diri kepada polisi pada Rabu sore sekitar pukul 16. 15 WIB
Baca juga: Terungkap Motif Anak Buah Bacok Komandannya, Praka DRB Tak Terima Kesalahannya Diungkit saat Apel
Penjelasan polisi
Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro membenarkan telah menerima laporan dari korban.
Anton belum bisa memberikan keterangan lebih banyak terkait kasus ini.
Ia menyebut telah memitna keterangan sejumlah orang.
"Laporannya baru sore tadi sekitar pukul 16.15 WIB."
"Masih harus memintai keterangan para saksi. Kalau pelapor sudah memberikan keterangan," tutur Anton, dikutip dari TribunJatim.com.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJatim.com/Hanif Manshuri)(Kompas.com)