Populer Regional: Motif Suami Bunuh Eks Direktur RSUD di Batam - Dokter Qory Berhasil Ditemukan
Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya mulai motif pembunuhan eks Direktur RSUD Padang hingga dokter Qory berhasil ditemukan.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai terungkapnya motif suami bunuh eks Direktur RSUD Padang Sidempuan, Tetty Rumondang Harahap (60) di Batam, Kepulauan Riau.
Moti pelaku Ahmad Yuda (46) karena kesal tak dipinjami uang Rp50 miliar untuk maju pemilihan Bupati di Pilkada 2024.
Kemudian ada viralnya teh manis seharga Rp45 ribu yang dijual sebuah warung di kawasan wisata Puncak, Bogor.
Penjaga warung mengakui getok harga tinggi karena pelanggan terlalu lama nongkrong.
Terakhir ada update kasus hilangnya dokter Qory Bogor, Jawa Barat.
Setelah kurang lebih 4 hari menghilang, dokter Qory berhasil ditemukan.
Simak berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:
Baca juga: Populer Internasional: Netanyahu Diminta Mundur - Masjid di Gaza Tak Luput dari Serangan Israel
1. Tak Diberi Uang Rp50 Miliar untuk Nyalon Bupati jadi Motif Suami Bunuh Eks Direktur RSUD di Batam
Inilah kabar terbaru soal pembunuhan eks Direktur RSUD Padang Sidempuan, Tetty Rumondang Harahap (60) di Batam, Kepulauan Riau.
Korban dibunuh oleh suaminya sendiri, Ahmad Yuda (46), Sabtu (11/11/2023) lalu.
Korban yang saat ini bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinkes Sumatera Utara ini, ditemukan meninggal dengan luka bakar 90 persen di sekujur tubuhnya.
Tak lama, pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku di terminal bus di Pekanbaru, Riau.
Motif Pembunuhan
Setelah ditangkap, pelaku mengaku membunuh istrinya karena cemburu.
Ternyata, pelaku membunuh korban karena kesal tak diberi uang Rp50 miliar.
Hal tersebut diungkapkan Kapolres Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto.
Uang tersebut akan digunakan Ahmad Yuda untuk maju jadi bupati pada Pemilu 2024 mendatang.
"Pelaku meminta uang senilai Rp50 M untuk pencalonan bupati, dan korban ini tidak mengizinkan," ujarnya seperti yang diwartakan TribunBatam.id.
Lantaran tak terima karena tak diberi uang, pelaku pun memukul rahang korban sebanyak dua kali.
2. Fakta Viral Teh Manis Rp45 Ribu di Puncak Bogor: Dalih Warung Getok Pelanggan, Terungkap Harga Asli
Kabar warung di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, getok harga kepada pengunjung viral di media sosial.
Warung tersebut dianggap mematok harga terlalu tinggi dari biasanya.
Sebut saja seperti 3 gelas teh manis dibanderol dengan harga Rp45.0000.
Sementara makanan ringan kacang merek Sukro dipatok Rp30.000.
Viralnya warung Puncak Bogor getok harga tak wajar ke pelanggan berbuntut panjang.
Kini warung tersebut ditutup sementara selama satu bulan.
Berikut fakta-faktanya dirangkum dari TribunnewsBogor, Jumat (17/11/2023):
Berawal dari TikTok
Cerita di atas pertama kali diunggah oleh warganet bernama Sera Fitriyana Furqon di akun TikTok pribadinya.
"KAPOK KE PUNCAK MAMPIR KE SINI LAGI," tulis Sera di awal postingannya.
Belakangan diketahui, alasan Sera tak lagi berkunjung ke salah satu warung di Puncak Bogor karena mematok harga tidak wajar.
Sera membagikan nota pembelian minuman dan makanan dengan total harga Rp311.000.
Terlihat tiga teh manis dihargai Rp45.000 sedangkan Kopi Good Day dipatok Rp60.000 untuk empat cangkir.
Sera mengaku kaget saat membayar tagihan warung tersebut.
3. Sosok M, Siswa SMP yang Bacok Gurunya di Lamongan, Tidak Nakal hingga Buat Kepala Sekolah Keheranan
Kasus seorang siswa SMP nekat membacok gurunya di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, hingga kini masih bergulir.
Diberitakan sebelumnya, siswa SMP berinisial M itu nekat membacok gurunya di dalam kelas pada Rabu (15/11/2023).
Korban bernama Wiwik Ustrini (49), guru yang mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Terlepas dari kasusnya, siapa sosok M yang bacok gurunya?
Dirangkum TribunJatim.com dan Kompas.com, M (14) adalah siswa SMP swasta yang terletak di Kecamatan Sugio, Lamongan.
Remaja kelahiran tahun 2009 itu kini duduk di bangku kelas VIII.
Kepala sekolah tempat M belajar, Muntasir, dibuat heran atas insiden di sekolahnya itu.
Apalagi, peristiwa M membacok gurunya itu dipicu masalah sepele.
M tidak terima ditegur oleh Wiwik karena kedapatan tak memakai sepatu di dalam kelas.
"Saya juga tidak tahu, kenapa sampai terjadi seperti itu," ucap Muntasir, dikutip dari Kompas.com, Jumat (17/11/2023).
Ditambah lagi, lanjut Muntasir, M bukan dikenal sebagai sosok siswa nakal.
Ia seperti teman-teman lainnya dan tidak suka berulah di sekolah.
"Kalau di sekolah ya belajar seperti biasa, perilakunya sama seperti murid pada umumnya, tidak nakal," tambah Muntasir.
4. Tak Hanya Berstatus Mahasiswi ITB, Joki CPNS yang Ditangkap di Lampung Ternyata juga Anak Pejabat
Kasus joki tes seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2023 di Kota Bandar Lampung, Lampung, berhasil diungkap.
Identitas Joki CPNS yang ditangkap tersebut berinisial RDS (20).
Belakangan terungkap, RDS kini masih berstatus sebagai mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Selain itu, ternyata RDS juga anak dari seorang pejabat di Pemerintahan Provinsi lampung.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadilah Astutik membenarkan fakta ini.
"Benar, ayahnya di Pemprov Lampung." katanya, dikutip dari Tribunbandarlampung.com, Jumat (17/11/2023).
"Kalau latar belakang identitas joki ini RDS yang merupakan mahasiswi ITB," tambah Umi.
Umi melanjutkan, RDS sendiri tercatat sebagai warga kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Kota Bandar Lampung.
RDS telah dimintai keterangan oleh Polda Lampung.
Dirinya di hadapan polisi mengaku jadi joki CPNS karena uang.
"Berdasarkan keterangan sementara bahwa motifnya karena ekonomi," kata Umi.
Umi juga belum bisa memastikan apakah RDS menawarkan diri atau mendapatkan permintaan dari peserta asli CPNS 2023.
Sedangkan ketika beraksi, RDS tidak sendirian. Dirinya dibantu rekan-rekannya sekampus.
"Yang joki hanya RDS, sedangkan ketiga orang lain menyiapkan fasilitas bagi RDS," kata Umi, dikutip dari Kompas.com.
5. Dokter Qory Ditemukan, Sengaja Kabur dari Rumah usai Alami KDRT, Polres Bogor akan Periksa Suaminya
Seorang warga Bogor, Jawa Barat bernama dokter Qory sempat dilaporkan hilang oleh suaminya sejak Senin (13/11/2023).
Wanita yang memiliki tiga anak tersebut menghilang di hari ulang tahunnya diduga setelah mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Terungkap, dokter Qory selama ini berada di rumah aman Dinas Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan anak (P2TP2A) di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara mengatakan kedatangan dokter Qory ke Dinas P2TP2A untuk mencari perlindungan karena terlibat pertengkaran dengan suaminya, Willy Sulistio.
"Korban melarikan diri sejak Senin dan langsung datang ke kantor P2TP2A untuk meminta perlindungan," paparnya, Jumat (17/11/2023), dikutip dari Kompas.com.
AKP Teguh Kumara menambahkan dokter Qory kabur dari rumah tanpa membawa baju dan handphone.
Alasan dokter Qory kabur dari rumah karena bertengkar dari suaminya sejak Minggu (12/11/2023) malam dan memutuskan kabur keesokan harinya pukul 09.30 WIB.
Berdasarkan keterangan dokter Qory, Willy Sulistio sempat melakukan KDRT hingga mengusirnya dari rumah.
"Sempat menjalani Assesment dari P2TP2A karena yang bersangkutan mengalami situasi kejiwaan depresi akibat dugaan adanya tindakan KDRT berulang kali yang dialami dirinya," tuturnya.
Menurut AKP Teguh Kumara, Unit PPA Polres Bogor akan mendalami dugaan kasus KDRT yang dialami dokter Qory.
Baca juga: Suami Marah dan KDRT Karena Perkara Surprise Ultah, Dokter Qory di Bogor Menghilang Sejak Senin
"Dan rencananya pada hari ini juga kita akan bawa korban ke RSUD untuk di lakukan Visum et repertum dan perawatan."
"Selain itu kami juga akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap suami korban," bebernya.
(Tribunnews.com)