Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Mahasiswa UNM Bentangkan Spanduk saat Wisuda, Minta Kapolri Tangkap Pelaku Pembunuh Ayahnya

Aksi seorang wisudawan yang nekat membentangkan spanduk soal pembunuhan ayahnya saat prosesi wisuda Sabtu (11/11/2023), menjadi viral di media sosial.

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Viral Mahasiswa UNM Bentangkan Spanduk saat Wisuda, Minta Kapolri Tangkap Pelaku Pembunuh Ayahnya
TribunLampung.co.id
Aksi seorang wisudawan yang nekat membentangkan spanduk soal pembunuhan ayahnya saat prosesi wisuda Sabtu (11/11/2023), menjadi viral di media sosial. 

TRIBUNNEWS.COM - Aksi seorang wisudawan yang nekat membentangkan spanduk soal pembunuhan ayahnya saat prosesi wisuda Sabtu (11/11/2023), menjadi viral di media sosial.

Diketahui, wisudawan itu merupakan mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang berasal dari Tulang Bawang, Lampung.

Dalam spanduk tersebut, wisudawan bernama Candra Friyandy Harianja menuntut pihak kepolisian untuk mengusut kematian ayahnya yang dinilai janggal oleh keluarga.

Insiden tersebut, terjadi pada 17 Agustus 2023 lalu.

"Pak Kapolri tolong saya! Tangkap semua pelaku pembunuhan bapak saya. Almarhum Pembadin Harianja," bunyi dalam spanduk yang dibawa Candra.

Baca juga: Viral Tembakan Gas Air Mata usai Laga Gresik United vs Deltras Nyasar ke Jalan Raya, Pedagang Panik

Candra diketahui terpaksa membentangkan spanduk tersebut, untuk mengusut dan menangkap pelaku pembunuhan ayahnya, Pembadin Harianja (61).

"Memang saya tidak puas atas pengusutan kasus pembunuhan ayah saya," jelas Candra saat dihubungi suryamalang.com lewat sambungan telepon WA, Minggu (19/11/2023).

Berita Rekomendasi

Hal senada juga disampaikan adik Candra, Angung Krisdiandy Harianja yang merupakan warga Kampung Gedung Bandar Rahayu, Kecamatan Gedung Meneng, Kabupaten Tulangbawang.

"Benar kakak saya terpaksa membentangkan spanduk tersebut karena kami harap polri bisa menangkap pelaku yang membunuhmu ayah kami," ujar Agung pada Minggu (19/11/2023).

Mengutip TribunLampung.co.id, ia mengatakan, kakaknya melakukan hal tersebut saat wisuda karena keluarga kecewa dengan penanganan dari penyidik kepolisian dalam kasus orang tuanya.

"Sampai saat ini belum ada lagi kelanjutannya dan pelaku lainnya juga belum ditangkap," ucap Agung.

Baca juga: Viral Ria Ricis Ungkap Pembagian Jadwal Asuh Moana, 4 Hari Ikut Teuku Ryan, hingga Ramai Rumor Pisah

Lebih lanjut, keluarga menduga pelaku ada tiga sampai empat orang dalam pembunuhan ayahnya.

"Ayah dibunuh pada 17 Agustus 2023 dan ditemukan tiga hari meninggal dunia pada 20 Agustus 2023," kata Agung.

Agung mengaku, jasad ayahnya ditemukan di sumur dengan kondisi badan arah bawah dan sudah terapung.

"Ayah ada luka bagian kepala, dada memar, paha memar dan ada beberapa luka di wajahnya."

"Perampokan di rumah ayah, karena barang hilang, seperti surat tanah, surat mobil, uang tunai, surat deposito hingga kartu ATM juga raib," terangnya.

Adapun tersangka yang baru ditangkap satu orang dan harapannya pelaku lainnya cepat diungkap.

Baca juga: Viral Video Pembalap di NTT Tabrak Kerumunan Penonton, Diduga akibat Rem Blong, 1 Korban Meninggal

Diduga pelaku lebih dari satu

Dikutip dari Kompas.com, dalam video rekaman yang dikirimkan kuasa hukum keluarga, Candra mengatakan keluarga besarnya meyakini pelaku pembunuhan itu lebih dari satu orang.

Candra mengungkapkan kecurigaan itu muncul saat proses rekonstruksi peristiwa di rumahnya.

"Hasil rekonstruksi menimbulkan banyak sekali kejanggalan," kata Candra dalam video rekamannya, Senin (20/11/2023).

Ketika itu pelaku sedang mengadegankan momen setelah dia membunuh korban.

Pelaku sempat menyebut kata 'kami' saat dia menggotong tubuh korban.

"Dia menyebut 'kami'. Jadi keluarga menduga ada pelaku lain yang terlibat dalam kasus ini," katanya.

Candra menjelaskan, keluarganya juga memiliki rekaman video saat pelaku menyebut diksi 'kami' tersebut.

"Jadi kami mohon kepada Bapak Kapolri untuk membantu mengusut kasus ini," katanya.

Baca juga: Warga Rejang Lebong Ditemukan Tinggal Kerangka di Kebun Kopi, Tulang Belulang Ditemukan Terpisah

Kata kepolisian

Versi polisi menyebut, pelaku pembunuhan Pembadin Harianja hanya satu orang dan telah ditangkap.

Hal tersebut, diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah Astutik.

"Tersangkanya pelaku tunggal berinisial S, kami telah melakukan penyelidikan dan saat ini proses pemeriksaan sedang berjalan di Polres Tulang Bawang," kata Kombes Pol Umi.

Masih mengutip Tribun Lampung, Umi mengatakan, kepolisian memahami perasaan keluarga korban yang ditinggalkan dan akhirnya putra korban melakukan aksi viral tersebut.

Aksi wisudawan yang viral itu juga mendapat atensi dari Ditreskrimum Polda Lampung.

"Kasusnya sudah diungkap oleh Satreskrim Tulangbawang dan mendapat asistensi dari Ditreskrimum Polda Lampung," kata Kombes Pol Umi.

Satu orang tersangka yang ditangkap yakni S yang merupakan warga Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan.

Baca juga: Gibran Pamer Ijazahnya Imbas Tudingan Ijazah Palsu, Tertulis Lulusan University of Bradford Inggris

Pihaknya juga menyatakan, keluarga korban sempat mendatangi Polda Lampung pada akhir Oktober 2023 terkait kasus tersebut.

"Keluarga korban meyakini bahwa pelaku pembunuhan lebih dari satu orang," kata Kombes Pol Umi.

Polisi melakukan penyelidikan dan dari hasil penyidikan diketahui pelaku hanya satu orang, yakni S merupakan anak buah korban dan tidak ada pelaku lain.

Pelaku S akan terus dilakukan dan proses hukumnya masih berjalan dengan pendampingan dari kejaksaan untuk melengkapi berkas hingga dinyatakan lengkap (P21).

"Proses pelengkapan berkas sedang dilakukan agar tersangka bisa segera diadili di pengadilan," kata Kombes Pol Umi.

(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunLampung.co.id/Bayu Saputra, Suryamalang.com, Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas