Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswa SD Korban Perundungan di Serdangbedagai Setahun Lalu Sampai Saat Ini Belum Sadar Sepenuhnya

Matanya saja yang sudah terbuka tapi bergerak belum bisa bahkan badan-badannya udah banyak yang luka dan membusuk

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Siswa SD Korban Perundungan di Serdangbedagai Setahun Lalu Sampai Saat Ini Belum Sadar Sepenuhnya
TRIBUN MEDAN/HO
Hotmaida Manalu bersama sang anak GRH yang terbaring lemas saat berada di rumah singgah RS Adam Malik, Medan. 

Laporan Wartawan Tribun Medan Muhammad Ardiyansyah

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN   - Lebih dari setahun, pelajar berinisial GRH (13), korban perundungan oleh sesama pelajar SD, di Desa Juhar II, Kecamatan Bandar Kalipa, Serdangbedagai masih terbaring sakit dan belum sadar sepenuhnya.

Orangtua GRH, Hotmaida Manalu mengatakan, sampai saat ini anaknya masih terbaring lemas bahkan badan anaknya sudah mulai luka dan membusuk.

"Masih belum sadar sepenuhnya, matanya saja yang sudah terbuka tapi bergerak belum bisa.

Bahkan badan-badannya udah banyak yang luka, membusuk," ucapnya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Selasa (21/11/2023).

Saat mendapatkan perawatan di RS Adam Malik Medan, dokter memvonis anaknya mengidap infeksi otak padahal awalnya, sang anak hanya mengalami pengeroyokan.

Ia menambahkan, saat pertama kali anaknya sempat dirawat di RS Kumpulan Pane, Tebingtinggi lalu dirujuk ke RS Adam Malik, Medan hingg saat ini sudah setahun tiga bulan.

Baca juga: Remaja di Cirebon Alami Perundungan, Pelaku Tak Terima Dihina, Kasus Diselesaikan Secara Damai

Berita Rekomendasi

"Kita tinggal di Jalan Tuntungan, Medan. Anakku dulu di Kumpulan Pane, Tebing, utang-utanglah kami. Habis itu dibuatlah BPJS mandiri, kemudian yang gratis," ucapnya.

Hotmaida mengatakan, selama di Medan karena keterbatasan ekonomi, ia berharap belas kasih dari orang-orang bahkan untuk biaya tempat tinggal dan makan.

 Padahal bilangnya, beberapa pihak seperti Dinas Sosial Kabupaten Sergai, sempat berniat memberikan bantuan.

Sayang, hingga saat ini belum ada realisasi terkait hal itu.

"Saya berharap belas kasihan dari orang lah. Bantuan-bantuan juga belum ada. Saya memohon kepada bapak Presiden, bapak Menteri, untuk kesembuhan anak saya, demi keadilan buat bapak saya. Itu saja," ujarnya.

Disinggung soal tanggungjawab para orangtua pelaku, Hotmaida mengatakan, dirinya sempat mengikuti mediasi di Polres Tebingtinggi.

Para orangtua keempat pelaku hanya mampu memberikan bantuan sebesar Rp 1,7 juta.

Hotmaida menyebut, mediasi tersebut gagal.

Pasalnya, dirinya menilai tidak sesuai dengan apa yang sudah diperbuat oleh para pelaku.

Oleh karenanya, dirinya pun meminta bantuan terhadap Presiden Jokowi.

"Saya berharap, bagaimana kesehatan anakku ini, keadilannya. Pokoknya untuk kesembuhan anakku ini. Itu saja pokoknya, saya mohon bantuannya," katanya. (*/TRIBUN MEDAN)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Getirnya, Pelajar Korban Bullying di Sergai, Setahun Terbaring di RS hingga Badan Membusuk

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas