200 Pengungsi Rohingya Terdampar di Sabang Aceh Tadi Malam, Pihak Keamanan Langsung Bergerak
Warga Rohingya mendarat di Kota Sabang menggunakan satu kapal, dengan jumlah sekitaran 200 orang.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, SABANG - Ratusan warga Rohingya kembali terdampar di Aceh, Selasa (21/11/2023) sekitar pukul 22.30 WIB.
Para pengungsi tersebut terdampar di tepi pantai Ujong Kareung, Kota Sabang.
"Ini kali pertama warga Rohingya terdampar di tepi pantai Ujong Kareung," kata Panglima Laot Ujong Kareung, Mahmuddin kepada Serambinews.com, Selasa (21/11/2023) malam.
Baca juga: Mayoritas Pengungsi Rohingya Anak-anak, Jadi Alasan Amnesty Minta Indonesia Tangani Mereka
Ia menyebutkan, saat ini warga Rohingya masih berada di tepi pantai Gampong Ujong Kareung
"Pihak Keamanan saat ini telah melakukan pengamanan di lokasi sambil menunggu pihak terkait untuk dilakukan pendataan," Kata Mahmuddin.
Manusia perahu itu mendarat di Kota Sabang menggunakan satu kapal, dengan jumlah sekitaran 200 orang.
"Untuk jumlah pasti Imigran etnis Rohingya masih dalam pendataan oleh pihak terkait, tapi informasi masyarakat sekitar 200 lebih," sebutnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan saat ini situasi di lokasi sudah diamankan oleh pihak keamanan sambil menunggu pihak terkait baik dari Imigrasi dan karantina untuk dilakukan pemeriksaan dan pendataan lebih lanjut.
Polisi Patroli Pesisir Pantai Aceh Timur Antisipasi Masuknya Rohingya
Polsek Pedawa mulai melakukan patroli di pesisir pantai mengantisipasi bertambahnya etnis Rohingya yang masuk ke Aceh Timur, Selasa (21/11/2023).
Kapolsek Peudawa Ipda Hendra Kurniawan menerangkan patroli dilakukan ke sejumlah pelabuhan tradisional yang berada di wilayahnya.
Baca juga: Diterima Sementara di Aceh, 40 Pengungsi Rohingya Sakit
“Memang, ada beberapa Gampong di wilayah kami yang berada pada perbatasan perairan, oleh karena itu ada peningkatan kewaspadaanya, terkait pengungsi Rohingya. Bukan tidak mungkin, Julok jadi jalur masuk pengungsi, karena belum lama ini ada pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Madat dan beberapa di wilayah Aceh melalui jalur laut,” ujarnya.
Peningkatkan patroli itu juga bertujuan mengantispasi masuknya orang atau barang dari luar secara illegal ke Aceh Timur.
Pihaknya melakukan koordinasi dengan perangkat gampong serta warga yang berada di pesisir untuk melaporkan jika melihat ada pengungsi Rohingya yang merapat ke pesisir pantai.
"Apabila ada tanda-tanda masuknya pengungsi Rohingya untuk sesegera mungkin menghubungi kami agar secepatnya bisa kami koordinasikan dengan intansi terkait lainya,” tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.